Masyarakat dari sejumlah daerah di Jawa Timur terlihat antusias merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah/tahun 2019 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu, saat digelar gelar griya atau open house yang digagas Gubernur Khofifah Indar Parawansa. 

"Saya tertarik datang ke sini setelah mengetahui informasinya dari broadcast di grup 'whatsapp'," ujar Maria Handayani, salah seorang warga, saat ditemui usai bersilaturahim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.  

Perempuan asal Kota Surabaya itu datang bersilaturahim bersama tiga orang temannya dari Asosiasi Perempuan Kreatif Jawa Timur.

"Waktu Pemilihan Kepala Daerah Jatim 2018 lalu, saya memang memilih Ibu Khofifah. Secara pribadi belum kenal sih, sebatas mengenal Ibu Khofifah dari pemberitaan di media. Saya mengaguminya. Orangnya pintar. Senang sekali tadi bisa bertemu langsung," katanya.

Maria bersama teman-temannya tidak melewatkan kesempatan itu dengan berfoto bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa usai bersilaturahim.

Warga lainnya yang menghadiri gelar griya di Gedung Negara Grahadi adalah Faroyah, asal Kampung Kaliasin Surabaya. Dia datang bersama dua ibu-ibu tetangganya.

"Kami dari Majelis Taklim Nurul Qolbi di Kampung Kaliasin. Informasi ada 'Open House' di Grahadi dikabari oleh ketua majelis taklim kami," katanya.     

Gelar Griya di Gedung Negara Grahadi digelar dalam sehari yang terbagi dua sesi dalam rangka “Halal bi Halal” Idul Fitri 1440 Hijriah. Sesi pertama berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 12.30 WIB, sesi kedua pukul 14.00 - 16.30 WIB. 

Ratusan warga, pada sesi pertama tadi, tampak rela mengantri untuk bersilaturahim bersama Gubernur Khofifah yang didampingi Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan istrinya Arumi Bachsin, serta Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jatim Heru Tjahjono di Gedung Negara Grahadi.   

Masyarakat yang datang kebanyakan berasal dari luar Jatim, yang sedang mudik di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.

Gubernur Khofifah mengaku senang bisa bertatap muka langsung dengan warga dalam kegiatan ini.

"Tradisi Halal bi Halal merupakan kebiasaan yang baik di negeri ini. Silaturahim tanpa harus mengenal secara individu. Ketika saling bersalam-salaman, mudah-mudahan hati dan pikiran kita juga bersalam sehingga terbangun harmoni kebersamaan," katanya. 

Hari ini, lanjut gubernur perempuan pertama di Jatim itu, Indonesia membutuhkan harmoni dalam berpikir dan gerakan. 

"Karena NKRI membutuhkan kita semua. Membangun Indonesia dan Jatim ke depan tidak bisa secara parsial. Kita harus membangun secara integratif,” tuturnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019