Panitia Khusus Retribusi Kekayaan Daerah DPRD Kota Surabaya, Jatim, melakukan kajian terkait rencana menggratiskan tarif sewa sejumlah fasilitas umum, di antaranya Suroboyo Bus yang selama ini masih menggunakan tiket berupa botol plastik sampah.

Ketua Pansus Retribusi Kekayaan Daerah DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya menilai Suroboyo Bus dapat digratiskan lantaran kendaraan tersebut merupakan bantuan sosial atau CSR dari pihak swasta.

"Apalagi Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) pada APBD Surabaya cukup tinggi," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar penggunaan Suroboyo Bus digratiskan dan trayek yang dilalui juga perlu diubah.

Selama ini, ia menganggap Suroboyo Bus itu hanya berfungsi sebagai sarana rekreasi, sehingga belum bisa mengubah kebiasaan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Lebih baik digunakan untuk mengajak anak-anak sekolahan keliling situs sejarah," katanya.

Bahkan, ia melihat kebanyakan Suroboyo Bus itu sepi penumpang dan hanya di akhir pekan atau hari libur bus-bus tersebut penuh.

Selain bus, Baktiono juga mendapatkan keluhan dari kalangan seniman atas mahalnya sewa gedung Balai Pemuda yang nilainya mencapai Rp2 juta. Biaya sewa sebesar itu, lanjut dia, dianggap terlalu memberatkan.

Bahkan politikus PDI Perjuangan ini menilai pemberlakuan retribusi tersebut bukan malah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya, melainkan justru semakin mematikan minat masyarakat terhadap kesenian.

"Kalau bisa sewa itu harus diturunkan sewanya. Kami juga bisa menggratiskan secara khusus untuk seniman Surabaya," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019