Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Bazar Batik sejak 13 Mei hingga 23 Mei 2019 sebagai upaya mempromosikan berbagai kain batik daerah setempat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa langkah ini sebagai bagian dari upaya mempromosikan batik Banyuwangi kepada masyarakat luas dan harapannya juga batik Banyuwangi menjadi bagian dari busana Idul Fitri.

"Batik ini kan sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia, maka kami ingin agar batik lebih banyak dikenakan warga, termasuk saat perayaan Idul Fitri," kata Anas di Banyuwangi, Kamis.

Menurut ia, bazar batik yang baru pertama kali digelar itu juga untuk memfasilitasi para perajin batik menjual karyanya, dan bazar digelar di halaman Galeri Batik Banyuwangi.

"Kami ingin agar para pembatik ini juga mendapat berkah rezeki di bulan puasa, kami dorong mereka untuk menjual karyanya saat Ramadhan dam sekaligus promosi bahwa di Banyuwangi telah ada pusat batik, yakni Galeri batik Banyuwangi," paparnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Sih Wahyudi mengatakan bahwa batik yang dijual merupakan batik khas Banyuwangi dengan beragam motif. Dan harga yang dibandrol pun cukup terjangkau, berkisar antara Rp85.000 hingga Rp100.000 per buah.

"Untuk sementara yang kami jual adalah batik cap dan batik semitulis dengan aneka motif asli batik Banyuwangi. Mulai dari motif sekar jagad Blambangan, gajah uling, gedegan, liris hingga motif blarak semplah," ujarnya.

Ketua Paguyuban Sekar Jagad Blambangan Firman Sauqi mengaku senang dengan adanya bazar batik, karena dapat membantu promosi batik kepada masyarakat luas.

"Ini ide yang menarik bagi perajin batik, di mana pemkab semangat mengajak masyarakat untuk mengenakan batik saat Lebaran," ujarnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019