Petugas gabungan dari kepolisian dan Lembaga Konsumen Indonesia serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, gencar melakukan inspeksi mendadak makanan dan minuman di swalayan selama Ramadhan hingga jelang Lebaran.

Dari hasil sidak di beberapa swalayan dan toko modern yang ada di sekitar perkotaan, petugas mendapati beberapa kaleng susu rusak (penyok) dan bahkan beberapa makanan yang dijual sudah kedaluwarsa.

"Kaleng berisi makanan atau minuman yang rusak atau penyok akan mengeluarkan bahan kimia yang berbahaya, makanya tidak boleh tetap dipajang di etalase," ujar Kasi Pengawasan dan Kemetrologian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Situbondo Hevin Switerson di sela sidak, Kamis.

Menurutnya, makanan dan minuman yang ditemukan kalengnya rusak (penyok) dan tanggal kedaluwarsanya tidak tercantum serta makanan yang telah kedaluwarsa diminta tidak memajang untuk dijual kepada konsumen.

Namun demikian, katanya, temuan dalam sidak kali ini ada penurunan dibandingkan tahun lalu, yang menemukan sejumlah makanan dan minuman kemasan rusak dan kedaluwarsa.

"Sidak kali ini temuan kami hanya kaleng susu yang penyok dan beberapa makanan minuman tidak ada tanggal kedaluwarsanya. Kami juga sudah merekomendasikan untuk tidak dijual," paparnya.

Dalam pantauan, selain melakukan inspeksi ke pasar modern dan swalayan, tim sidak juga menyasar SPBU di Kecamatan Kapongan, guna mengetahui bejana ukur yang digunakan sesuai dengan standar regulasi.

"Kami tidak temukan pelanggaran, alat ukur takaran BBM kapasitas 20 liter termasuk elpiji, semuanya sesuai dengan standar aturan yang berlaku," ujar Hevin.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019