Sebanyak 37 guru SMA Santa Maria menerima emas masing-masing seberat 1 gram dari alumni angkatan 1997 saat reuni akbar di sekolah setempat, Sabtu.

Ketua panitia reuni Franklyn Gondo Siswanto (37) mengungkapkan ide memberikan emas batangan ini muncul sebagai bentuk apresiasi yang spesial pada pengajar mereka.

Menurutnya, selama ini para alumni belum sempat memberi cinderamata yang berkesan bagi para pengajar mereka.

"Kami buka donasi yang diikuti sekitar 100 alumni dari sekitar 300 lulusan tahun 2000," kata pria yang dulunya merupakan siswa IPS ini.

Donasi berkisar Rp350 ribu hingga Rp450 ribu ini dikumpulkan untuk membelikan emas batangan pada 37 guru yang berhasil ditemukan para alumni.

"Kami cari alamat dan kontaknya, melalui whatsapp juga. Memang tidak semua guru yang mengajar angkatan kami yang datang, ada dari mereka yang sudah meninggal," ujarnya.

Kegiatan reuni akbar angkatan 1997 lulusan tahun 2000 ini merupakan reuni pertama yang digelar setelah setahun berkomunikasi intens melalui Whatsapp.

"Sejak lulus belum pernah ada pertemuan dengan teman seangkatan. Kami kaget juga kok kumpulnya malah di adi jasa saat ada teman kami yang meninggal bukan reuni, makanya kami adakan reuni ini," katanya.

Ke depan, dari data alumnus yang hadir dalam reuni ini akan didaftar pekerjaannya dan domisilinya. Kemudian akan dibuat "networking" agar tidak berhenti dalam pertemuan ini.

Salah satu guru yang mengajar Matematika di tahun 1997, Ana Manuafra (77), menyatakan cukup terharu dengan apa yang dilakukan para muridnya dalam acara tersebut.

Ia pun tak menduga akan mendapat emas batangan dari murid-muridnya tersebut. Pasalnya, biasanya ia hanya mendapat kado berupa baju atau sembako.

"Sebenarnya saya sudah lupa murid-muridnya yang mana. Tapi saya senang bisa bertemu anak didik saya saat mereka sudah dewasa," ujarnya

Sementara Sumarso (79), guru yang sempat mengajar ekonomi akuntansi menambahkan para murid tahun 1997 sama seperti siswa pada umumnya. Bisa berkumpul dengan siswa kembali merupakan kesempatan yang langka di usia pensiunnya ini.

"Saya kaget dapat emas, istri saya pastinya ikut senang di rumah. Mungkin akan saya simpan dulu," kata guru yang pensiun di tahun 2006 ini.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019