Lembaga pendidikan internasional, yakni Perkins, yang berkantor di Boston, Amerika Serikat, akan mengembangkan sekolah model bagi anak-anak tuna ganda di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Kamis, pengembangan sekolah model bagi anak-anak tuna ganda ini tak lain merupakan apresiasi lembaga pendidikan internasional dari komitmen Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

"Alhamdulillah komitmen Banyuwangi menggelar sekolah inklusif dan berbagai program kerja lainnya bagi siswa berkebutuhan khusus mendapat perhatian besar dari Perkins International. Bahkan mereka akan mendukung kami dengan membuat program sekolah model bagi ABK di Muncar," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Perkins International merupakan sebuah lembaga yang berpusat di Boston, Amerika Serikat, yang memiliki program melatih guru-guru SLB yang memiliki siswa ketunaan ganda di seluruh dunia.

Selama ini, Perkins fokus pada program pelatihan bagi para guru yang mengajar di sekolah-sekolah untuk penyandang tuna ganda (multiple disabilities).

Menurut Anas, dengan menjadi sekolah model, para guru di Muncar akan mendapatkan pelatihan berupa "training of trainer" (TOT). Karena dengan begitu para guru tersebut bisa memberikan pelatihan bagi para guru lainnya, tidak hanya di Banyuwangi, tapi juga guru dari kabupaten terdekat seperti Jember, Bondowoso dan Probolinggo.

"Kami berterimakasih kepada Perkins yang telah mempercayakan kesempatan ini kepada guru-guru kami di Muncar. Semoga ke depannya ilmu yang mereka dapatkan bisa diteruskan pada dunia pendidikan di sekolah luar biasa secara lebih luas," kata Bupati Anas.

Sekolah model ini akan memberikan kemudahan bagi anak-anak penyandang tuna ganda untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Anak-anak dengan cacat ganda di beberapa tempat perlu diberikan sokongan agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak, keberadaan sekolah model ini akan sangat membantu," katanya.

Sementara itu, Direktur Perkins untuk Wilayah Asia Pasifik, Deborah Gleason mengatakan dipilihnya Banyuwangi untuk menjadi sekolah model bukan tanpa alasan, yang pertama karena ada komitmen pemerintah daerah yang kuat terhadap anak berkebutuhan khusus.

"Kami melihat di sini komitmen pemkab terhadap anak berkebutuhan khusus sangat kuat. Setiap kali pelatihan diselenggarakan pihak pemkab selalu hadir memberikan dukungan. Belum lagi dari pihak guru dan sekolahnya yang juga memiliki komitmen yang sama, setiap  pelatihan langsung ditindaklanjuti dan diterapkan di setiap sekolah," katanya.

Menurut ia, Perkins akan memberikan program pelatihan guru yang meliputi kurikulum sekolah, program pembelajaran individu, analisa tugas untuk siswa, komunikasi, teknologi, identifikasi, assesment dan berbagai hal lainnya sesuai kebutuhan.

"Mereka mendapatkan pelatihan selama setahun, dan secara berkala kami tetap melakukan monitoring dan evaluasi. Para guru ini nantinya bisa menjadi trainer bagi guru-guru di sekolah lainnya," tuturnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019