Event Malang Artnival adalah salah satu cara dan upaya dari Kota Malang, untuk terus merawat dan menjaga seni budaya warisan leluhur. Menampilkan 208 seniman dan pengerawit, dalam even ini, kesenian tradisional yang dikolaborasi dengan seni modern dapat menghasilkan suguhan sebuah pertunjukan yang menakjubkan. 

Melalui gelaran ini, selain untuk melestarikan seni budaya warisan leluhur, dan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan, sekaligus sebagai ajang atau sarana berekspresi bagi para seniman.

Indonesia, khususnya Jawa Timur adalah daerah yang sangat kaya dengan seni budaya, seperti seni tari, wayang dan reog. Berbagai budaya warisan leluhur tersebut, jika tidak dijaga dan dilestarikan, maka akan tergilas oleh kemajuan jaman dengan berbagai kecanggihannya.
Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni menyampaikan pentingnya menggelar seni pertunjukan dengan intens ‘Malang Artnival 2019’. (Istimewa)

Oleh sebab itu, pemkot Malang melalui dinas kebudayaan dan pariwisata menggelar pertunjukan seni budaya dengan intens dan dikemas semenarik mungkin. Kolaborasi seni budaya tradisional dan seni modern, akan menghasilkan suguhan yang menakjubkan, seperti yang tersaji dalam  ‘Malang Artnival 2019’ yang digelar pada Selasa malam (30/04/2019) di taman krida budaya, yang sekaligus untuk memeriahkan hari ulang tahun kota Malang ke 105 ini.

Beberapa hal itu yang disampaikan oleh kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni di sela-sela acara tersebut. Dengan sering digelarnya pertunjukan seni seperti ini, kata dia, selain sebagai upaya melestarikan seni budaya dari para leluhur, sekaligus untuk menarik dan meningkatkan kunjungan wisatawan,terutama wisatawan asing agar datang ke kota Malang.

Even ini pun, terang Ida, menjadi sarana dan wadah bagi para seniman agar terus berkreasi serta berinovasi, sehingga kesenian yang di tampilkan dapat menghibur. “Di sisi lain, melalui perhelatan ini, secara otomatis akan melahirkan banyak seniman baru bertalenta dari kaum muda, yang nantinya juga akan menjadi pewaris atau pelestari seni budaya bangsa di masa yang akan datang,” urainya.
Kepala Disbudpar kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni (baju hijau) foto bersama para seniman usai acara ‘Malang Artnival 2019’ (Istimewa)

Lebih jauh Ida menyamoaikan, bahwa kota Malang sengaja inten menggelar even wisata dalam bentuk seni pertunjukan untuk menggaet wisatawan datang, karena wisata alam yang dimiliki kota Malang terbilang minim. “ Gelaran seperti ini pun, sebagai wujud hadirnya dan kepedulian pemerintah dalam melestarikan seni budaya tradisional bangsa, sehingga kesenian yang tidak dimiliki semua negara ini terjaga hingga akhir hayat,” imbuhnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh wakil walikota Malang, Sofyan Edi Djarwoko yang juga didapuk untuk membuka acara ini. Menurut pria berkacamata ini, generasi muda sebagai pewaris bangsa ini di masa mendatang, harus berperan aktif dalam melestarikan seni budaya.

“Kita harus bangsa menjadi warga Negara Indonesia yang majemuk, memiliki kekayaan alam yang melimpah, seni budaya yang sangat indah dan unik serta tidak dimiliki bangsa lain. Jika bukan kaum muda yang melestarikan dan menjaga seni budaya ini, siapa lagi. Disisi lain, kita tentu tidak mau apabila seni budaya bangsa Indonesia yang merupakan warisan para leluhur diklaim oleh bangsa lain,” pungkas pria yang akrab disapa bung Edi ini. asa/adv
 

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019