CEO Jember Fashion Carnaval (JFC) Suyanto mengatakan bahwa JFC ke-18 bertema "Tribal Grandeur" atau "Keagungan Suku-suku Bangsa" tetap akan digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sesuai jadwal yang ditetapkan pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2019.

"Banyak masyarakat yang bertanya tentang keberlangsungan JFC tahun ini setelah meninggalnya Dynand Fariz yang merupakan pendiri sekaligus Presiden JFC pada 17 April 2019, namun kami tegaskan bahwa JFC tetap dilaksanakan," katanya di Jember, Sabtu.

Ia mengatakan JFC International Event tahun 2019 akan tetap diselenggarakan selama lima hari sesuai agenda awal pada tanggal 31 Juli hingga 4 Agustus 2019, yang meliputi karnaval dan eksibisi.

"Perjuangan Dynand Fariz harus dilanjutkan dan impian harus diwujudkan bersama untuk menyiapkan warisan yang dapat menyejahterakan masyarakat hingga ratusan tahun ke depan," tuturnya.

Suyanto menjelaskan bahwa untuk keberlangsungan JFC secara konsisten hingga sungguh-sungguh membawa dampak positif bagi Jember, Jawa Timur, hingga Indonesia, maka program JFC ke depan yang segera ditindaklanjuti, yakni melakukan kolaborasi dengan badan/lembaga/perguruan tinggi untuk melakukan kajian ilmiah terhadap dampak positif JFC.

"Kemudian menggunakan hasil kajian ilmiah untuk mendorong dilahirkan peraturan daerah (perda) atau peraturan menteri (permen) tentang keberlangsungan kegiatan JFC di Jember, serta menarik investor dengan kajian ilmiah serta perda untuk berinvestasi mewujudkan kota wisata karnaval," tuturnya.

Dalam kota wisata karnaval yang di dalamnya meliputi fasilitas penyelenggaraan karnaval kelas dunia, musium, hotel, teater, workshop, pusat kunjungan studi, sarana hiburan, merchandise dan lain-lain.

"Kami sepenuhnya menyadari itu menjadi tugas besar yang tidak akan mampu kami emban sendiri tanpa keterlibatan semua pihak yang berkompeten dan dukungan masyarakat luas, sehingga kami membuka diri sepenuhnya untuk relawan dan donatur, serta segala hal yang ditujukan bagi perbaikan dan penyempurnaan JFC mendatang," ujarnya.

Suyanto mengatakan bahwa Dynand Fariz adalah sosok yang sangat sederhana, namun meninggalkan warisan yang tidak ternilai bagi generasi penerus, berupa keteladanan, semangat juang, kreatifitas dan konsistensi dalam mewujudkan impian.

Sosok dan peran Dynand Fariz tidak akan pernah dapat tergantikan oleh siapapun. 

JFC 2019 diluncurkan oleh Menteri Pariwisata bersama Wakil Bupati Jember dan Presiden JFC Dynand Fariz di Gedung Sapta Pesona Balairung Kementerian Pariwisata Jakarta pada 27 Februari 2019.

Mengusung tema "Tribal Grandeur" atau "Keagungan Suku-suku Bangsa", ajang tahunan akan menampilkan delapan tema rancangan karnaval fesyen, yakni suku bangsa Aztec (Meksiko), Mongol (Mongolia), Zulu (Afrika Selatan), Viking (Norwegia), Karen (Thailand), Polynesia, dan Indonesia yang kali ini diwakili Suku Minahasa (Sulawesi Utara) dan Hudoq (Kalimantan Timur). 

"Selain delapan suku bangsa ternama dunia, juga akan menghadirkan suku-suku bangsa di berbagai belahan dunia dan akan ada sekitar 6.000 peserta yang meriahkan JFC 2019," katanya.

Rangkaian JFC 2019 akan dimulai dengan acara pembukaan pada 31 Juli, Pets Carnival pada 1 Agustus, Kids & Artwear Carnival pada 2 Agustus, Wonderful Archipelago Carnival Indonesia pada 3 Agustus, dan puncak acara Grand Carnival pada 4 Agustus. 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019