Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah Pameran dan Simposium Pelayanan Publik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi, Rabu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengemukakan bahwa acara tersebut ditempatkan di Banyuwangi karena ingin menunjukkan bahwa Banyuwangi merupakan salah satu sentra inovasi pelayanan publik.

"Banyuwangi adalah sentra dari ikhtiar upaya  peningkatan pelayanan publik. Inovasi yang telah dilakukan Banyuwangi semoga bisa menjadi referensi bagi daerah lain," kata Gubernur Khofifah saat membuka Pameran dan Simposium Pelayanan Publik di Taman Blambangan, Banyuwangi.

Menurut ia, pelayanan publik yang dilakukan oleh Banyuwangi tidak sekadar berhenti pada inovasi tanpa tujuan, akan tetapi bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Tujuan inovasi pelayanan publik, katanya, peningkatan kesejahteraan warga, dan  Banyuwangi telah menjadi contoh bagaimana inovasi pelayanan publiknya berkorelasi positif dengan peningkatan perekonomian daerah.

Gubernur Khofifah mencontohkan, keberadaan Mal Pelayanan Publik yang dikembangkan Pemkab Banyuwangi yang mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengurus berbagai dokumen dan perizinan.

"Rakyat diberikan kemudahan dengan keberadaan Mal Pelayanan Publik ini. Apalagi dengan layanan digitalisasi yang semakin hari semakin tak bisa dihindarkan," kata Khofifah.

Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB, Diah Natalisa juga mengapresiasi berbagai inovasi pelayanan publik yang dilakukan Banyuwangi.

Inovasi Banyuwangi tidak hanya memanfaatkan cara-cara konvensional, namun juga telah meningkat pada taraf kolaborasi dengan segala pihak, seperti halnya komunitas dan swasta.

"Saya tahu betul bagaimana inovasi pelayanan publik Banyuwangi telah melibatkan banyak pihak, seperti program penanganan Bumil Risti (Ibu Hamil Berisiko Tinggi) yang melibatkan masyarakat hingga aparat kepolisian dan program pengantaran obat kepada pasien kurang mampu yang berkolaborasi dengan Go-Jek," kata Diah.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan berbagai inovasi yang dilakukan Banyuwangi berangkat dari upaya menjawab tantangan dan memanfaatkan potensi yang ada.

"Misalnya, untuk tantangan geografis Banyuwangi yang sangat luas, kami mendorong program Smart Kampung di mana pelayanan publik ditekankan di tingkat desa," ujarnya. 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019