Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah seiring adanya potensi perlambatan permintaan domestik, sedangkan  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka melemah di tengah kenaikan bursa saham global.

Rupiah melemah 32 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp14.112 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu, mengatakan perlambatan penerimaan pajak pada kuartal I-2019 dinilai sebagai indikasi penurunan permintaan dalam negeri.

"Perlambatan penerimaan pajak ini perlu diwaspadai adanya potensi melambatnya permintaan domestik," ujar Lana.

Pada realisasi APBN kuartal I-2019, tercatat penerimaan pajak sebesar Rp248,09 triliun atau tumbuh 1,8 persen (tahun ke tahun/yoy) dibandingkan kuartal I-2018 yang tumbuh sebesar 9,9 persen (yoy). Perlambatan di antaranya karena melambatnya penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas.

Pada kuartal I-2019 ini PPh nonmigas mencapai Rp142,81 triliun atau tumbuh 7,5 persen (yoy), melambat dibandingkan kuartal I-2018 yang mencapai 8,3 persen (yoy).

Sementara PPh Pasal 21 tumbuh 15,48 persen, turun dalam dibandingkan kuartal I-2018 yang tumbuh 35,1 persen (yoy), dan PPh final hanya tumbuh 0,1 persen (yoy), turun tajam dari 26,4 persen (yoy) pada kuartal I-2018.

Sedangkan penerimaan PPN tumbuh 15,05 persen (yoy), juga turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 47 persen (yoy).

"Perlambatan penerimaan pajak ini ditengarai efek dari restitusi pajak dan laju impor yang melambat. Pada kuartal I-2019, tercatat restitusi sebesar Rp50,65 triliun atau tumbuh 47,83 persen," kata Lana.

Lana memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.

Hingga pukul 09.36 WIB, rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.120 per dolar AS, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS.


IHSG

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka melemah di tengah kenaikan bursa saham global.
IHSG dibuka melemah 2,56 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.460,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,51 poin atau 0,04 persen menjadi 1.021,99.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan pergerakan indeks saham hari ini akan banyak dipengaruhi oleh sentimen laporan laba emiten pada kuartal I-2019.

"Terlepas dari sentimen eksternal dan juga meredanya euforia pasar atas pilpres beberapa hari lalu, perhatian pasar lebih kepada laporan laba perusahaan kuartal I 2019 yang setidaknya ini dapat menjadi salah satu katalis positif bagi pasar pada perdagangan saham hari ini," ujarnya.

Dari eksternal, kekhawatiran kenaikan harga minyak mentah dunia potensinya sangat besar setelah Presiden AS Donald Trump mencabut keringanan beberapa negara terhadap sanksi minyak Iran pada Mei mendatang. Semua importir minyak Iran akan mendapatkan sanksi dari AS jika diketahui membeli minyak dari Iran.

"Langkah AS ini dapat merusak perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Alfiansyah.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 38,46 poin (0,17 persen) ke 22.298,2, indeks Hang Seng melemah 0,01 poin ke 29.963,2, dan Straits Times menguat 4,49 poin (0,13 persen) ke posisi 3.357,96. (*)

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019