Kabupaten Banyuwangi bakal menjadi tuan rumah pada peringatan Hari Otonomi Daerah Nasional ke-23 yang akan digelar 25 April 2019 dan rencananya dihadiri lebih kurang 4.000 peserta dari seluruh Indonesia.

Dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi, Senin, peringatan Hari Otoda ke-23 ini akan dibuka Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan dihadiri pula Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

"Mendagri, Menteri PAN-RB dan Gubernur Jatim dijadwalkan hadir pada pembukaan Hari Otoda, dilanjut dengan malam apresiasi penyerahan penghargaan Satya Lencana untuk provinsi, kabupaten/kota di Indonesia yang berprestasi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Hari Otoda yang diperingati setiap 25 April, pada tahun ini puncak peringatan dipusatkan di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi, dan akan dihadiri seluruh gubernur dan kepala daerah se-Indonesia.

Rangkaian Hari Otoda di Banyuwangi dimulai Kamis (25/4) pagi dengan upacara peringatan yang dipimpin Mendagri Tjahjo Kumolo di Stadion Diponegoro.

Acara berlanjut pada malam hari dengan penyerahan penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha, penghargaan kepada daerah terbaik dalam Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).

"Banyuwangi sendiri telah berhasil meraih penghargaan ini selama tiga tahun berturut-turut. Pada 2018, Banyuwangi masuk enam besar daerah terbaik EKPPD dari 416 kabupaten se-Indonesia," kata Anas.

Peringatan Hari Otonomi Daerah ini juga akan dimeriahkan pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur yang berlangsung pada 24-26 April 2019 di Taman Blambangan. Kegiatan ini menampilkan berbagai inovasi pelayanan publik dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

"Ini adalah ajang dua tahunan Pemprov Jatim, yang kebetulan tahun ini Banyuwangi ditunjuk gubernur jadi tuan rumah karena dinilai gudangnya inovasi. Momennya kami barengkan dengan peringatan Hari Otoda," katanya.

Pada tahun 2018, Banyuwangi meraih kabupaten paling inovatif di Indonesia dari Kemendagri dengan mengusung 341 inovasi daerah.

"Pameran ini menjadi kesempatan bagi daerah, khususnya Banyuwangi sebagai tuan rumah untuk bisa saling brbagi dan belajar masalah inovasi publik," tuturnya.

Asisten Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi Choiril Ustadi mengemukakan bahwa Banyuwangi dipercaya menjadi tuan rumah karena berhasil mempertahankan penghargaan Satya Lencana Karyabhakti Praja Nugraha dari tahun 2015, 2016 dan 2017.

"Atas prestasi tersebut, kami dipercaya menjadi tuan rumah peringatan Hari Otoda Nasional," kata Ustadi.

Menurut dia, pemkab juga menyiapkan serangkaian acara menarik untuk memeriahkan Hari Otoda, pada 23 April 2019 akan digelar Festival Banyuwangi Kuliner dan Art Week. Kegiatan untuk promosi kuliner daerah dan pameran produk UMKM ini berlangsung selama lima hari (23-27 April) 2019) di Taman Blambangan.

Pada 24 April 2019, ada Festival Kebaya yang menampilkan desain busana kebaya karya desainer nasional dan lokal Banyuwangi, di Gedung Seni dan Budaya.

Selanjutnya pada 25 April 2019, ada pembukaan Agro Expo Banyuwangi yang menampilkan kekayaan pertanian lokal di atas lahan seluas 10 hektare.

"Mendagri dan Menteri PAN-RB dijadwalkan akan membuka Agro Expo ini usai upacara Otoda, dan lokasinya ada di Desa Tamansuruh, di lereng Gunung Ijen, lokasinya dikemas sangat menarik dan instagramable dengan hawa yang sejuk pegunungan," paparnya.

Selain itu, masih ada rangkaian festival, di antaranya Festival Toilet dan Kali Bersih (26 April) dan kompetisi balap sepeda perempuan, Women Cycling Challenge pada Sabtu 27 April 2019.

"Semua festival ini akan menjadi atraksi wisata yang menarik bagi para tamu undangan dan wisatawan yang akan berlibur akhir pekan ini di Banyuwangi," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019