Jadwal laga final kedua Piala Presiden 2019 yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Jumat (12/4), diundur dari pukul 19.30 WIB menjadi pukul 20.00 WIB.

"Jadi, mundur 30 menit dari jadwal semua," kata Media officer Arema FC Sudarmaji kepada wartawan di Malang, Kamis.

Mundurnya jam kick off ini mempertimbangkan banyaknya acara yang akan berlangsung sebelum laga dimulai. Sejumlah artis ibu kota bakal ikut mengisi sekaligus memeriahkan laga final Piala Presiden tersebut, di antaranya grup band Kotak, pedangdut Dewi Persik, dan Trio Macan.
 
Menjelang laga pertemuan kedua tersebut, beredar kabar bernada provokatif soal larangan berpelat nomor kendaraan Surabaya (L) dan Sidoarjo sekitarnya (W) memasuki wilayah Malang. Info ini sudah tersebar di akun media sosial, baik instagram maupun Whatsapp.

Menanggapi kabar itu, CEO Arema FC Agoes Soerjanto dengan tegas membantah adanya larangan tersebut, bahkan pihak kepolisian juga menyampaikan jika larangan tersebut tidak benar.

Pada kesempatan itu, Agoes meminta masyarakat tak terpengaruh dengan isu tersebut dan tetap menjalankan kegiatan seperti biasa.

"Tetaplah seperti biasa dengan aktivitas dan kegiatan masing-masing, berwisata dan bepergian ke Malang, silakan saja jangan tunda dan ragu, termasuk memeriahkan partai final Piala Presiden 2019 di Kanjuruhan," tuturnya.

CEO Arema FC yang juga pengusaha itu meyakini Aremania akan dapat ikut serta menjaga kelancaran jalannya final turnamen Piala Presiden, baik di luar maupun dalam stadion.

"Kami optimistis Arema dan Aremania menjadi tuan rumah yang baik. Kami juga sudah diterima di Surabaya dengan baik. Sekali lagi jangan ada ketakutan dan kekhawatiran, namun optimisme serta membangun kegembiraan melalui sepak bola, mengedepankan keamanan, ketertiban perdamaian dan sportivitas," tuturnya.

Baca juga: Persebaya vs Arema FC berakhir imbang 2-2 (Video)
Baca juga: Wali Kota Risma semangati pemain Persebaya jelang leg kedua final Piala Presiden

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019