Polda Jawa Timur menerjunkan sebanyak 3.500 personel guna mengamankan laga Final Piala Presiden antara Persebaya Surabaya vs Arema FC di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (9/4).

"Jumlah itu lebih banyak jika dibandingkan pertandingan biasanya yang hanya berjumlah sebanyak 1.200 personel," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin.

Luki menjelaskan, pengamanan yang maksimal tersebut karena saat ini merupakan musim kampanye dan menjelang pencoblosan Pemilu pada 17 April 2019. Selain itu, dua klub tersebut merupakan klub terbesar di Jatim.

"Semua pengamanan sudah diatur. Kami sudah mengantisipasi sejumlah titik-titik yang menjadi titik fokus pengamanan. Kami juga sudah menggelar razia terhadap suporter yang tidak memiliki tiket," katanya.

Polda Jatim, sore nanti juga akan menggelar pertemuan dengan suporter Persebaya yang biasa disebut Bonek untuk memastikan agar situasi jalannya pertandingan bisa berjalan aman dan lancar.

Tak hanya dengan Bonek, pihaknya juga akan menggelar pertemuan dengan Aremania seputan untuk suporter Arema FC.

"Nantinya, saat Arema FC bermain di Surabaya (GBT), suporter Arema FC tidak boleh datang. Begitu juga sebaliknya, ketika Persebaya main di Malang, suporter Persebaya tidak boleh datang. Itu sudah kesepakatan," kata Luki.

Luki berharap agar pertandingan final Piala Presiden ini bisa menjadi sarana hiburan ditengah menghangatnya situasi politik saat ini.

Apalagi kedua klub ini merupakan klub memiliki banyak suporter di Jatim. Tentu, masyarakat berharap agar pertandingan bisa berjalan dengan kondusif.

"Semoga pertandingan ini bisa menjadi hiburan warga Jatim. Kami bersama panitia berharap agar ini bisa menjadi hiburan yang menarik," ucapnya. (*)

Video Oleh Fiqih Arfani & Willy Irawan
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019