Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Abdul Hakim meminta Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang merevisi persyaratan dan kriteria bagi mahasiswa penerima beasiswa yang difokuskan sebagai Generasi Baru Indonesia (GenBI).

"Kami sangat berterima kasih pada BI Malang sebagai mitra pemberi beasiswa untuk 50 mahasiswa UB. Namun, ke depan, kami berharap persyaratan dan kriteria mahasiswa yang memperoleh beasiswa ini direvisi karena selama ini persyaratannya selalu klasik, yakni indeks prestasi (IP) harus tinggi," kata Abdul Hakim di sela Sosialisasi GenBI di salah satu hotel di Malang, Jumat.

Abdul Hakim mengatakan, selama ini persyaratan klasik tersebut selalu menjadi acuan, IP harus tinggi. "Jangan memaksa orang tidak mampu untuk berprestasi tinggi, kasih beasiswa dulu baru dituntut prestasinya, jangan sebaliknya," tuturnya.

Ia mengemukakan, hingga saat ini mitra pemberi beasiswa bagi mahasiswa UB sekitar 70-an lembaga, baik swasta maupun BUMN. Namun, itu masih sedikit yang mendapatkannya.

"Target kami mahasiswa UB yang mendapatkan beasiswa paling tidak 5.000 orang," katanya.

Menanggapi permintaan Wakil rektor 3 UB malang tersebut, Deputi Kepala Perwakilan BI Malang Jaka Setiawan berjanji akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait revisi kriteria penerima beasiswa tersebut.

"Kami akan bahas lebih lanjut untuk merevisi kriteria tersebut," katanya.

Menurut Jaka, 150 mahasiswa penerima beasiswa yang otomatis menjadi anggota GenBI 150 ini merupakan calon penerus bangsa. Dan, pemberian beasiswa tersebut merupakan salah satu bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) BI.

Untuk tahun itu, lanjutnya, tema CSR BI adalah "Meningkatkan Peran Sosial BI bagi Perkembangan Ekonomi Nasional". "Kami berharap ke depan ekonomi akan lebih baik dan terus membaik, sehingga mampu mendorong kapasitas ekonomi masyarakat, mendorong UMKM, dan ketahanan pangan," tuturnya.

BI, lanjutnya, diharapkan juga mampu menyentuh kapasitas pembangunan SDM melalui program Indonesia Cerdas dan edukasi berkelanjutan. Bahkan, melalui program beasiswa ini diharapkan mampu mewujudkan aktivis-aktivis ekonomi dan generasi baru di Indonesia.

GenBI ini, kata Jaka, harus terus ditingkatkan kapasitasnya melalui kegiatan "leadership care". Di Malang setiap tahunnya ada 15 org GenBI yang dikirim ke GenBI camp nasional.

"Mereka ini diharapkan mampu mendorong kewirausahaan dan kepedulian sosial serta mengangkat budaya lokal," ucapnya.

Selain sosialiasi GenBI, Kantor Perwakilan BI Malang juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan tiga perwakilan perguruan tinggi negeri (PTN) di Malang, yakni UB Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) dan Universitas Negeri Malang (UM).

Dari tiga PTN tersebut, BI Malang memberikan beasiswa kepada 150 mahasiswa atau masing-masing PTN 50 mahasiswa yang otomatis menjadi anggota GenBI. Beasiswa berlaku selama satu tahun dan masing-masing mahasiswa mendapatkan bantuan sebesar Rp6 juta per semester.

Namun, jika pada semester berikutnya (kedua) mahasiswa bersangkutan tidak lagi memenuhi kriteria, beasiswa tersebut dialihkan pada mahasiswa lainnya yang memenuhi persyaratan.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat menerima beasiswa BI adalah harus menyelesaikan 3 semester dan/atau menempuh 40 SKS, memiliki IPK minimal 3,00 (skala 4), calon penerima beasiswa harus aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, umur tidak lebih dari 23 tahun (tahun kelahiran maksimal pada 1996), tidak sedang menerima beasiswa dan/atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/Instansi lain.

Kriteria lain adalah berasal dari keluarga prasejahtera (menyertakan surat keterangan dari desa), memperoleh rekomendasi dari pimpinan (rektor/pembantu rektor) atau pejabat perguruan tinggi, bersedia berperan aktif dalam komunitas GenBI, dan berpartisipasi dalam kegiatan BI (menyertakan surat pernyataan bermaterai), menyertakan surat rekomendasi dari tokoh akademik ataupun nonakademik, menyertakan sertifikat penghargaan.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019