Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresisi kelompok nelayan Samudera Bhakti Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, karena sebagai pengelola wisata Bangsring Underwater berhasil mengubah pola pikir nelayan dari semula pengebom ikan, kini justru menjaga laut, seperti menanam terumbu karang.

"Perubahan mindset (pola pikir) yang dilakukan mereka ini sangat baik, kelompok nelayan menghidupkan wisata bahari dengan cara menjaganya dan akhirnya menghasilkan sebuah kawasan wisata yang hidup dan terintegrasi," kata Susi saat menghadiri Underwater Festival di objek wisata Bangsring Underwater Kabupaten Banyuwangi, Selasa.

Ia berharap apa yang dilakukan nelayan Banyuwangi ini ditiru oleh nelayan lain di Indonesia, dengan mengembangkan wisata konservasi bahari, perekonomian daerah bisa tumbuh tanpa harus merusak ekosistem laut.

"Dengan cara ini, kita dapat uang tanpa harus mengambil dan merusak apapun dari laut, itu yang seharusnya dilakukan setiap daerah, memupuk ekonomi semacam ini. Dapat uang, tapi laut terjaga," tuturnya.

Kehadiran Menteri Susi dalam kegiatan festival bawah air itu disambut ratusan siswa SD/MI yang mayoritas anak nelayan. Para siswa antusias menunggu ibu menteri untuk mendengarkan pesannya.

Menteri Susi memotivasi dan mengajak anak-anak nelayan untuk tidak membuang sampah ke laut, terutama bahan plastik.

"Itu adalah salah satu cara kita menjaga laut, nanti saya kirim goggle (kacamata renang) untuk anak-anak, asalkan mau menjaga laut, mau gak menjaga laut?," tanya Susi sembari disambut teraikan "mau" dari anak-anak nelayan.

Underwater Festival di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, berlangsung meriah, hadirnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di acara tersebut menambah kemeriahan festival.

Menteri yang dikenal dengan gaya nan nyentrik ini pun terlihat menikmati Pantai Bangsring yang merupakan kawasan konservasi laut di Banyuwangi.

Dalam kesempatan itu, Susi juga melakukan penanaman terumbu karang tranplantasi dengan menenggelamkannya di area rumah apung serta melakukan pengobatan dan melepas ikan hiu di klinik hiu yang ada di rumah apung.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa festival ini merupakan kampanye konservasi laut dan mengajak masyarakat untuk mencontoh semangat nelayan Samudera Bhakti yang gigih melestarikan laut.

"Wisata bahari Bangsring Underwater kini terus berkembang, kecintaan mereka untuk menjaga laut inilah yang ingin kami sampaikan lewat festival ini," ujarnya.

Menurut Anas, berkat berbagai program kolaborasi pemkab dan nelayan setempat, kawasan itu kini bergeliat.

"Tahun 2018 setidaknya 130 ribu wisatawan mengunjungi pantai ini, ekonomi di sini tumbuh, nelayan akhirnya mendapatkan hasil tambahan dari perkembangan wisata," paparnya.

Banyuwangi Underwater Festival merupakan rangkaian kegiatan yang ada dalam agenda wisata Banyuwangi Festival, berbagai acara digelar dalam festival bawah laut tersebut, mulai pelatihan mengolah sampah, memungut sampah di pantai oleh seribu nelayan dan lomba mengolah barang bekas menjadi barang seni dan bermanfaat.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019