Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Suraya Sembada Kota Surabaya, Jatim, meluncurkan tiga terbosoan atau program baru berupa pemasangan sambungan baru di rumah-rumah warga yang belum terairi air PDAM secara gratis hingga akhir tahun ini.  
 
Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Mujiaman, di Surabaya, Jumat, mengatakan tiga program yang diluncurkan PDAM ini memberikan kado istimewa untuk warga Kota Pahlawan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 726. 

"Terobosan ini dilakukan untuk mencapai target semua rumah warga teraliri air dari PDAM 100 persen. Program ini sudah berlaku," katanya.

Menurut dia, sudah beberapa tahun terakhir ini kurang dari 10 ribu rumah warga yang belum teraliri air PDAM. Setelah dilakukan penelitian atau survei, ternyata mereka belum memasang air PDAM karena keberatan dengan biaya pemasangannya. 

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya ingin memudahkan pemasangannya dengan program baru ini, supaya segera seluruh warga Surabaya mampu mendapatkan air bersih dan semuanya teraliri air PDAM Surabaya.

Ia menjelaskan tiga program baru itu meliputi pertama, diskon pasang baru sambungan rumah. Awalnya, lanjut dia, biaya pasang baru ini sebesar Rp1.750.000. Dengan program baru ini, maka biayanya disesuaikan dengan besaran daya listrik rumah warga itu. 

Khusus untuk rumah warga yang listriknya 450 watt, lanjut dia, maka biaya pasang barunya cukup Rp200 ribu, yang 900 watt biaya pasang barunya cukup Rp300 ribu, yang 1.300 watt biaya pasang barunya cukup Rp600 ribu, dan yang 2.200 watt biaya pasang barunya cukup Rp1 juta.

"Biaya Rp200 ribu itu sebenarnya bukan biaya pemasangan, tetapi lebih pada bukti minat untuk memasang air PDAM. Dengan membayar itu berarti mereka ingin dilayani serta bersedia membayar tagihan rekening airnya setiap bulannya. Ini ringan sekali karena biayanya hanya itu aja, tidak ada lagi. Kalau ada biaya lagi berarti itu pungutan aneh-aneh," ujarnya.

Namun begitu, ia menjelaskan bahwa program ini tidak berlaku di kawasan industri dan real estate. Mujiaman juga memastikan bahwa untuk ruko, kos dan persil usaha akan dikenakan tambahan biaya sarana investasi (BSI). 

"Ya karena mereka sudah mampu, maka kita kecualikan dan itu sudah diatur dalam undang-undang," katanya.
 
Sedangkan program kedua, lanjut dia, adalah pemasangan pipa jarigan tersier gratis. Menurutnya dulu, pemasangan pipa ini masih harus ditanggung PDAM, namun saat ini sudah digratiskan. Program ini juga tidak berlaku bagi real estate dan kawasan industri. 

Untuk program ketiga adalah pemasangan master meter gratis, hal ini untuk warga dengan status tanah belum memenuhi legalitas yang disyaratkan. "Tiga program ini sudah berlaku, sehingga mudah-mudahan semua warga tahun ini sudah bisa mendapatkan sambungan air semuanya," katanya.

Untuk mendukung program itu dan memaksimalkan aliran air ke rumah-rumah warga, maka PDAM juga sudah menyiapkan berbagai program pendukung. Salah satunya dengan pemasangan pipa jaringan distribusi sepanjang 13.939 meter dan juga memaksimalkan kehandalan jaringan pipanya.
 
"Kami sudah siapkan banyak program pendukung supaya nantinya kalau sudah teraliri semua bisa lancar," ujarnya.
 
Mujiaman juga mengaku berbagai program yang akan dijalankan itu sudah dilaporkan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan mendapatkan apresiasi. Bahkan, ia mengaku Wali Kota Risma sangat senang dengan tiga terobosan baru itu, sehingga dia meminta untuk disosialisasikan kepada warga Kota Surabaya. 
 
Oleh karena itu, Mujiaman berharap kepada warga Surabaya untuk memanfaatkan program ini karena hak untuk mendapatkan air bersih itu merupakan hak asasi manusia. Bahkan, ia juga memastikan bahwa program ini hanya berlaku hingga akhir tahun ini.  (*)


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019