Petani tambak di Buncitan-Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, mengungkapkan panen hasil tambak mereka, khususnya ikan bandeng,  molor sekitar satu sampai dua bulan menyusul adanya peralihan musim dari hujan ke kemarau seperti yang terjadi sekarang ini.

Seorang petambak di Desa Buncitan, Sedati,  Sidoarjo, M Khumaidi di Sidoarjo, Kamis mengatakan,  masa panen ikan bandeng selama enam bulan, kini bisa molor sampai dengan delapan bulan.

"Salah satu faktornya karena petani tambak kesulitan untuk membuang air yang ada di dalam tambak mereka akibat peralihan musim ini," katanya di Sidoarjo.

Ia mengaku, petani tambak tidak mau merugi dengan panen sesuai jadwal karena ikan bandeng yang ada di dalam tambak belum besar.

"Kalau kami panen sesuai dengan jadwal, ikan bandeng masih terlalu kecil untuk dijual. Paling-paling perkilonya isi delapan ekor, padahal seharusnya setiap satu kilogramnya bisa isi dua sampai dengan satu ekor," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh petani tambak yang lain, Haji Munir yang mengaku jika ikan bandeng itu sangat berpengaruh dengan kondisi cuaca.

"Ikan bandeng itu kalau hujan tidak mau makan, justru saat panas itu yang bagus, ikan bandeng mau makan dan bisa besar," ucapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo Jawa Timur mengatakan jika saat ini sebagian wilayah di Jawa Timur sudah memasuki peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, di Sidoarjo Jawa Timur mengatakan, saat ini sebagaian wilayah di Jatim sedang memasuki peralihan tersebut.

"Kalau dilihat dari citra satelit yang ada, sebagian besar wilayah di Jatim pada awal April nanti sudah memasuki musim kemarau," katanya di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, peralihan musim tersebut dimulai dari Jawa Timur bagian barat, kemudian ke utara dan juga tengah.

"Untuk daerah tapal kuda seperti Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan juga Lumajang masih belum," ucapnya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019