Sejumlah produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Kediri, Jawa Timur, ternyata berhasil masuk pasar modern di Kediri setelah melalui seleksi ketat yang dilakukan oleh pemerintah kota dengan manajemen pasar modern "Indomaret".

"Kami memang ada seleksi, lebih dari 50 UMKM dihadirkan untuk ikut seleksi, salah satunya di Indomaret. Yang lolos sementara ada tiga produk," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja Kota Kediri Kristianto di Kediri, Selasa.

Ketiga produk itu adalah makanan ringan berupa bolu kering, keripik tempe, serta keripik pare. Ketiganya juga sudah diseleksi dengan ketat termasuk proses pembuatan hingga izin perusahaan.

Ia mengatakan, sistem kerja sama dilakukan secara langsung antara pemilik usaha dengan manajemen. Pemkot hanya mendampingi dari proses awal dan seterusnya diserahkan ke masing-masing pihak yang bekerja sama.

Kristianto mengaku senang sebab banyak UMKM di Kediri yang produknya cukup bagus. Hal itu terbukti dari produk yang mampu menembus pasar modern tersebut.

Ia juga mendorong UMKM lainnya untuk terus berkarya dan memperbaiki kualitas produk, sehingga ke depan produk mereka juga bisa lolos seleksi. Bagi UMKM yang belum memenuhi standar juga diberikan kesempatan bahkan pelatihan agar produk menjadi lebih baik.

"Kami kira masing-masing pasar modern ada kriteria, misalnya perizinan lengkap, ada PIRT, sertifikat halal dan memenuhi standar pasar. Kami terus fasilitasi, jadi setiap ada program kami sertakan termasuk di provinsi, di daerah," kata dia.

Sementara itu, pemilik usaha bolu kering, "Mak Plengeh", Mujayin mengaku sangat senang produk yang dibuatnya bisa tembus pasar modern. Sebelumnya, produk yang dibuatnya diseleksi dengan ketat hingga lolos bisa masuk ke pasar modern itu.

"Kami memang satu di antara tiga yang lolos seleksi yang diadakan Indomaret dan pemkot. Ini semua produk unggulan di Kediri dan kami sangat senang. Bagi UMKM bisa masuk ke pasar modern adalah cita-cita, karena seleksi tidak gampang," kata dia.

Ia menambahkan, dari kerja sama yang dilakukan diharuskan mengirimkan produk bolu kering usahanya untuk seluruh Indomaret di Kota Kediri. Jumlah toko retail itu di Kota Kediri ada sekitar 32 toko, dan setiap hari produk harus ada.

Ia juga mengaku tidak kewalahan dengan permintaan itu. Perusahannya juga sudah menyuplai pasar modern di Surabaya dan Sidoarjo. Namun, untuk varian di Kota Kediri berbeda dengan di Surabaya dan Sidoarjo.

"Khusus 'Mak Plengeh' saya sudah lakukan pendekatan karena kami tidak ingin hanya masuk di Kota Kediri. Kami ingin seluruh Jatim untuk Indomaret, karena terbukti kami sudah bisa masuk toko lain di Sidoarjo dan Surabaya," kata dia.

Dirinya juga mendorong agar UMKM lainnya juga semakin bersemangat dalam usaha, sehingga produk bisa tembus pasar modern. Dengan itu, akan lebih dikenal, bahkan ke depan hingga seluruh Nusantara. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019