Harga komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun, Jawa Timur, terpantau naik setelah pasokan dari petani berkurang, menyusul tingginya curah hujan sebagai dampak cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir.
Pedagang sayuran di Pasar Besar Kota Madiun, Sulastri, ditemui di Madiun, Senin, mengatakan, harga sayuran yang mengalami kenaikan, di antaranya sawi, kentang, buncis, dan tomat.
"Harga semua sayur pada naik. Kenaikan paling tinggi terjadi pada tomat yang terjadi hampir sebulan terakhir," ujar Sulastri.
Menurut dia, harga tomat sebelumnya hanya di kisaran Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram, naik menjadi Rp8.000, bahkan sekarang sudah tembus Rp10.000 per kilogram.
"Tadi sebelum kulakan sudah ditelepon petani dan pengepul, katanya tomat naik lagi. Mau jualan tidak, kalau harganya naik," katanya.
Ia mengaku tetap kulakan, karena permintaan konsumen cukup stabil dan cenderung meningkat saat akhir pekan. Meski demikian, ia tidak berani membeli tomat dalam jumlah banyak, karena takut busuk dan menanggung kerugian.
Kenaikan harga juga terjadi pada sawi dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per ikat, demikian juga untuk bayam dan kangkung. Sementara harga kentang stabil tinggi antara Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram, dan buncis naik dari Rp8.000 menjadi Rp10.500 per kilogram.
Ia mengatakan, tingginya harga sejumlah sayuran disebabkan petani di sentra produksi, seperti di daerah Plaosan, Magetan, mengalami gagal panen akibat curah hujan yang tinggi selama beberapa pekan terakhir.
"Tanaman petani banyak yang rusak, karena terlalu sering terkena hujan sehingga hasil panen menurun drastis yang berimbas pada pasokan di pasar," kata dia.
Data BPS Kota Madiun mencatat, kenaikan harga tomat ikut memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di daerah setempat. Meskipun Kota Madiun pada Februari 2019 terjadi deflasi sebesar 0,10 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 132,40 persen, namun komoditas tersebut menjadi penekan deflasi atau penyumbang inflasi karena harganya naik.
Sementara harga kebutuhan pokok lainnya terpantau stabil. Kalaupun ada kenaikan, tidak terlalu signifikan.
Terpantau harga beras jenis IR 64 mencapai Rp9.500 hingga Rp10.000 per kilogram, gula pasir Rp10.500 per kilogram, telur ayam ras Rp20.000 per kilogram, daging sapi Rp110.000 per kilogram, dan daging ayam broiler Rp29.000 per kilogram.
Kemudian, bawang putih dan bawang merah dijual Rp27.000 per kilogram, cabai rawit, cabai merah, dan cabai keriting stabil di harga Rp18.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pedagang sayuran di Pasar Besar Kota Madiun, Sulastri, ditemui di Madiun, Senin, mengatakan, harga sayuran yang mengalami kenaikan, di antaranya sawi, kentang, buncis, dan tomat.
"Harga semua sayur pada naik. Kenaikan paling tinggi terjadi pada tomat yang terjadi hampir sebulan terakhir," ujar Sulastri.
Menurut dia, harga tomat sebelumnya hanya di kisaran Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram, naik menjadi Rp8.000, bahkan sekarang sudah tembus Rp10.000 per kilogram.
"Tadi sebelum kulakan sudah ditelepon petani dan pengepul, katanya tomat naik lagi. Mau jualan tidak, kalau harganya naik," katanya.
Ia mengaku tetap kulakan, karena permintaan konsumen cukup stabil dan cenderung meningkat saat akhir pekan. Meski demikian, ia tidak berani membeli tomat dalam jumlah banyak, karena takut busuk dan menanggung kerugian.
Kenaikan harga juga terjadi pada sawi dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per ikat, demikian juga untuk bayam dan kangkung. Sementara harga kentang stabil tinggi antara Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram, dan buncis naik dari Rp8.000 menjadi Rp10.500 per kilogram.
Ia mengatakan, tingginya harga sejumlah sayuran disebabkan petani di sentra produksi, seperti di daerah Plaosan, Magetan, mengalami gagal panen akibat curah hujan yang tinggi selama beberapa pekan terakhir.
"Tanaman petani banyak yang rusak, karena terlalu sering terkena hujan sehingga hasil panen menurun drastis yang berimbas pada pasokan di pasar," kata dia.
Data BPS Kota Madiun mencatat, kenaikan harga tomat ikut memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di daerah setempat. Meskipun Kota Madiun pada Februari 2019 terjadi deflasi sebesar 0,10 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 132,40 persen, namun komoditas tersebut menjadi penekan deflasi atau penyumbang inflasi karena harganya naik.
Sementara harga kebutuhan pokok lainnya terpantau stabil. Kalaupun ada kenaikan, tidak terlalu signifikan.
Terpantau harga beras jenis IR 64 mencapai Rp9.500 hingga Rp10.000 per kilogram, gula pasir Rp10.500 per kilogram, telur ayam ras Rp20.000 per kilogram, daging sapi Rp110.000 per kilogram, dan daging ayam broiler Rp29.000 per kilogram.
Kemudian, bawang putih dan bawang merah dijual Rp27.000 per kilogram, cabai rawit, cabai merah, dan cabai keriting stabil di harga Rp18.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019