Banjir merendam ratusan rumah dan lahan pertanian di Desa Glundengan, Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan ketinggian 40 centimeter hingga 1 meter pada Selasa akibat hujan deras selama beberapa jam yang mengguyur di kawasan setempat sejak Senin (18/3) malam.
"Hujan turun dengan intensitas lebat dan tinggi di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, sehingga air masuk ke permukiman warga karena sungai sudah tidak dapat menampung air hujan dan kiriman air dari kebun menggenangi rumah warga hingga 1 meter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember.
Menurutnya ada delapan titik lokasi banjir di sejumlah rukun warga (RW) di Dusun Sumberejo, Desa Glundengan yakni lokasi pertama di RT 28, RW 5 terdapat dua rumah yang terendam banjir dan puluhan hektare lahan pertanian tergenang banjir; kemudian lokasi kedua di RT 38, RW 12 yang merendam rumah 50 kepala keluarga dam enam musala tergenang banjir.
Lokasi ketiga berada di RT 37, RW 12 yang merendam sebanyak 105 rumah kepala keluarga; kemudian lokasi keempat di RT 36, RW 12 yang merendam rumah 66 kepala keluarga, lokasi kelima berada di RT 41, RW 13 yang berdampak pada terendamnya rumah 22 kepala keluarga.
Kemudian lokasi keenam berada di RT 35, RW 11 yang menyebabkan rumah 105 kepala keluarga terendam banjir; selanjutnya lokasi ketujuh di RT 34, RW 11 tercatat rumah 94 KK terendam banjir dan 1 hektare lahan pertanian siap panen juga tergenang banjir; dan lokasi kedelapan di RT 33, RW 11 terdapat 76 KK yang terdampak banjir.
"Total rumah warga yang terendam banjir di Desa Glundengan sebanyak 520 KK dan puluhan hektare lahan pertanian, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam tersebut," ujarnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana tiba di lokasi dan melakukan asessment, kemudian menurunkan perahu karet untuk melakukan penyisiran dan evakuasi warga sejak Senin (18/3) malam pukul 23.00 WIB
Heru mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir yang melanda Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan tersebut, namun banyaknya lokasi yang terdampak banjir dan berjauhan membuat keterlambatan pendataan korban banjir di wilayah setempat.
"Hari ini kami distribusikan bantuan makanan kepada korban yang terdampak banjir karena banjir belum surut dan warga belum bisa melakukan aktivitasnya untuk memasak kebutuhan sehari-hari," katanya.
Ia mengatakan berbagai pihak terlibat dalam penanganan banjir di Kecamatan Wuluhan yakni BPBD Jember, TNI, Polri, perangkat Kecamatan Wuluhan, Kades Glundengan, dan sukarelawan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Hujan turun dengan intensitas lebat dan tinggi di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, sehingga air masuk ke permukiman warga karena sungai sudah tidak dapat menampung air hujan dan kiriman air dari kebun menggenangi rumah warga hingga 1 meter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember.
Menurutnya ada delapan titik lokasi banjir di sejumlah rukun warga (RW) di Dusun Sumberejo, Desa Glundengan yakni lokasi pertama di RT 28, RW 5 terdapat dua rumah yang terendam banjir dan puluhan hektare lahan pertanian tergenang banjir; kemudian lokasi kedua di RT 38, RW 12 yang merendam rumah 50 kepala keluarga dam enam musala tergenang banjir.
Lokasi ketiga berada di RT 37, RW 12 yang merendam sebanyak 105 rumah kepala keluarga; kemudian lokasi keempat di RT 36, RW 12 yang merendam rumah 66 kepala keluarga, lokasi kelima berada di RT 41, RW 13 yang berdampak pada terendamnya rumah 22 kepala keluarga.
Kemudian lokasi keenam berada di RT 35, RW 11 yang menyebabkan rumah 105 kepala keluarga terendam banjir; selanjutnya lokasi ketujuh di RT 34, RW 11 tercatat rumah 94 KK terendam banjir dan 1 hektare lahan pertanian siap panen juga tergenang banjir; dan lokasi kedelapan di RT 33, RW 11 terdapat 76 KK yang terdampak banjir.
"Total rumah warga yang terendam banjir di Desa Glundengan sebanyak 520 KK dan puluhan hektare lahan pertanian, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam tersebut," ujarnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana tiba di lokasi dan melakukan asessment, kemudian menurunkan perahu karet untuk melakukan penyisiran dan evakuasi warga sejak Senin (18/3) malam pukul 23.00 WIB
Heru mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir yang melanda Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan tersebut, namun banyaknya lokasi yang terdampak banjir dan berjauhan membuat keterlambatan pendataan korban banjir di wilayah setempat.
"Hari ini kami distribusikan bantuan makanan kepada korban yang terdampak banjir karena banjir belum surut dan warga belum bisa melakukan aktivitasnya untuk memasak kebutuhan sehari-hari," katanya.
Ia mengatakan berbagai pihak terlibat dalam penanganan banjir di Kecamatan Wuluhan yakni BPBD Jember, TNI, Polri, perangkat Kecamatan Wuluhan, Kades Glundengan, dan sukarelawan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019