Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membagikan 10.000 masker kepada warga di lereng Gunung Bromo seiring dengan keluarnya asap yang disertai abu vulkanis tipis pada Jumat.

Bantuan masker tersebut diterima oleh Camat Sukapura Yulius Christian dan diserahkan kepada kepala sekolah untuk anak-anak saat belajar di sekolah maupun saat berada di rumahnya untuk mengantisipasi adanya guyuran hujan abu tipis di sejumlah desa di Kecamatan Sukapura.

"Kami sudah siapkan masker untuk kebutuhan masyarakat sebagai langkah antisipasi mengurangi dampak abu vulkanis Gunung Bromo di beberapa desa terdampak, sehingga disarankan warga dan para pelajar tetap beraktifitas di sekolah dengan memakai masker," kata Kepala BPBD Probolinggo Anggit Hermanuadi di Probolinggo.

Ia mengimbau wisatawan dan warga untuk tetap tidak masuk menerobos dalam radius 1 kilometer dari kawah Gunung Bromo demi keselamatan warga dan wisatawan sendiri sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Masih ada beberapa titik objek wisata di lereng Gunung Bromo seperti Puncak Seruni Point, Puncak Mentigen dan Penanjakan masih aman dikunjungi melalui pintu masuk Cemoro Lawang," katanya.

Untuk memastikan kondisi terkini Gunung Bromo, Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto dan anggota bersama beberapa personel TNI menuju area lautan pasir sekaligus berkoordinasi dengan petugas pos pantau Gunung Bromo untuk perkembangan terbaru aktivitas gunung  api tersebut.

"Dalam situasi saat ini, zona aman ditetapkan sejauh 1 kilometer dari bibir kawah. Bagi warga setempat maupun wisatawan harap mematuhi saran yang ditetapkan oleh PVMBG terkait zona aman Gunung Bromo," tutur Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto.

Sementara Camat Sukapura Yulius Christian mengatakan ada enam desa yang terdampak abu vulkanis tipis erupsi Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura yakni Desa Ngadisari, Jetak, Wonotoro, Ngadas, Wonokerto dan Ngadirejo.

"Hujan abu vukanis sangat tipis mengarah ke timur dan utara pada Kamis (14/3), sehingga enam desa terdampak abu vulkanis, namun tidak mempengaruhi aktivitas warga di lereng Gunung Bromo karena mereka tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari dan beraktivitas seperti biasanya," ucapnya.

Menurutnya warga sudah terbiasa dengan aktivitas gunung api yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut, sehingga hujan abu vulkanis tipis tidak menganggu aktivitas warga baik di perkebunan maupun kegiatan belajar anak-anak di sekolah.

Status Gunung Bromo tetap pada level II atau waspada, sehingga PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitasnya pada radius 1 kilometer yang merupakan jarak aman.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019