Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Olean, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memanfaatkan Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pengembangan wisata Edukasi Pertanian.

"Lahan wisata Edukasi Pertanian yang dikelola oleh BUMDes di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, ini merupakan tanah milik desa seluas sekitar 1,6 hektare," ujar Kepala Desa Olean, Ansori di Situbondo, Minggu.

Ia menjelaskan, wisata Edukasi Pertanian yang terletak di Dusun Karangkenik itu mulai dibangun sejak 2018 menggunakan Dana Desa sekitar Rp400 juta dan pada tahun anggaran 2019 kembali dianggarkan untuk pengembangan wisata Edukasi Pertanian itu.

Menurut ia, wisata Edukasi Pertanian merupakan salah satu program wisata yang dikelola BUMDes, sedangkan dalam lokasi tanah desa yang dijadikan objek wisata alternatif masyarakat desa ini juga terdapat wisata bermain (outbound) dan edukasi membatik serta wisata religi.

"Sebenarnya kami beri nama wisata KK-26, karena di dusun ini hanya terdapat sebanyak 26 kepala keluarga, dan mitosnya di tempat ini tidak boleh lebih dari 26 KK ataupun kurang dari 26 KK," katanya.

Ansori mengemukakan, di objek wisata Edukasi Pertania ini para pengunjung khususnya anak-anak dapat belajar bagaimana cara bercocok tanam mulai proses awal membajak sawah.

Ke depan, lanjut dia, di objek wisata desa itu akan dikembangkan wisata petik buah, seperti buah melon, buah timun dan buah semangka serta tanaman buah lainnya.

"Sejak berdirinya objek wisata ini, pendapatan setiap bulannya sudha mencapai jutaan rupiah dan wisata ini dikelola langsung oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis)," ujarnya.

Ia menambahkan, pendapatan dari tiket masuk wisata Rp5.000 per orang dan selama tiga tahun uang tersebut dipergunakan untuk pengembangan wisata.

"Pendapatan dari tiket masuk tidak kami masukkan ke kas selama tiga tahun, dan itu untuk pengembangan wisata. Karena tahun ini atau 2020 rencanya kami bangun tempat pemandian (kolam renang) karena masih ada lahan tanah desa yang masih satu lokasi," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019