Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan perhatian khusus pada pembangunan sektor pertanian dengan mengalokasikan anggaran pada APBN 2019 sebesar Rp42 miliar lebih untuk percepatan program pertanian pada petani di wilayah itu.

"Bentuk bantuan pemerintah kepada petani di Pamekasan berupa alat dan benih pertanian. Intinya adalah paket lengkap pertanian," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Jumat.

Selain alat dan benih pertanian, pemerintah pusat tahun ini juga membantu Pemkab Pamekasan membangun infrastruktur pendukung pertanian, seperti pembangunan embung, mini eskavator, juga alat pengeringan jagung, dan gabah.

Bantuan itu akan mendukung upaya percepatan ekonomi di sektor pertanian. Pemkab Pamekasan juga menjanjikan kerja sama dengan petani dan akan membangun pabrik pakan ternak di Pamekasan.

Bahkan, bupati juga menyampaikan mimpinya untuk membuat kawasan ekonomi terpadu di Pamekasan.

Pemkab Pamekasan juga akan menyediakan dana perimbangan 36 persen dari total anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat untuk para petani di Kabupaten Pamekasan.

"Kami akan fokus ke bidang tersebut dan ke depan kami berencana membuat 'cafe sawah' di tiap desa untuk penyediaan kebutuhan petani," katanya.

Bupati muda ini menyatakan optimistis, karena Pamekasan memiliki semua sumber daya untuk dimaksimalkan. 

Hanya saja, sambung dia, yang menjadi kendala terbesar para petani yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan adalah ketersediaan air.

"Maka pembangunan embung untuk irigasi pertanian warga, harus kita perioritaskan guna mendukung suksesnya peningkatan ekonomi masyarakat petani di Pamekasan ini," kata bupati muda ini.

Kabid Sarana dan Prasarana Penyuluhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Pamekasan Aziz Jamil menjelaskan, luas lahan di Pamekasan hingga kini masih cukup ideal.

Untuk luas lahan sawah irigasi seluas terdata seluas 7.325 hektare dan sawah tadah hujan 10.627 hektare, sementara lahan bukan sawah seluas 45.408 hektare.

Kemudian, ladang seluas 353 hektare, perkebunan 100 hektare, dan hutan rakyat seluas 815 hektare. 

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Ismail Wahab saat melakukan kunjungan kerja ke Pamekasan menyatakan, tanaman sayur juga potensial dikembangkan oleh para petani di Kabupaten Pamekasan, mengingat luasan jenis tanaman itu, juga tidak sedikit, bahkan banyak petani Pamekasan yang menekuninya.

"Dengan demikian, pertanian kita tidak monoton pada satu jenis tanaman saja, tapi bisa bervariatif," kata Ismail, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019