Pemerintah Kota Probolinggo akan mengajukan tambahan penerima jaringan gas bumi di Kota Probolinggo, Jawa Timur.

"Pembangunan jaringan gas di Kota Probolinggo baru mencapai 40 persen dan pembangunan sambungan itu disambut antuasias oleh masyarakat karena hingga kini sudah ada daftar tunggu sebanyak 800 kepala keluarga di Kecamatan Mayangan saja," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin saat meresmikan jaringan gas di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa.

Peresmian serupa telah dilakukan oleh Kementerian ESDM di wilayah Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan pada 2018.

Proses pembangunan jaringan gas rumah tangga oleh Kementerian ESDM di Kota Probolinggo sudah rampung dan dari rencana total 5.025 sambungan yang dipasang, realisasi di lapangan justru bertambah menjadi 5.088 sambungan karena hasil efisiensi dalam proyek tersebut. 

"Pemkot Probolinggo telah melayangkan surat ke Menteri ESDM pada 30 Mei 2018 tentang permohonan penambahan jaringan gas rumah tangga sebanyak 10 ribu sambungan yang rencananya akan dialokasikan ke Kecamatan Kademangan, " katanya.

Ia mengatakan masyarakat sangat mengharapkan sambungan jaringan gas tersebut karena sudah merasakan adanya penghematan dan betul-betul bermanfaat.

"Kota Probolinggo masih membutuhkan jaringan gas lebih banyak dan surat sudah kami kirimkan, sehingga mudah-mudahan terealisasi," katanya.

Memasuki bulan Maret, lanjutnya, pembahasan rancangan APBN sudah dimulai dan berharap Kota Probolinggo bisa masuk dalam penganggaran, sehingga akan bertambah sambungan jaringan gasnya karena secara infrastruktur dan ketersediaan gas masih mencukupi.

Jaringan gas di Kota Probolinggo dibangun di empat kelurahan yakni di Kelurahan Wiroborang, Jati, Mangunharjo dan Mayangan yang pasokan gasnya berasal dari PT. Husky CNOOC Madura Limited (HCML).

Program pembangunan jaringan gas merupakan salah satu program yang mendukung diversifikasi energi dan dilaksanakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi gas bumi melalui pipa bagi sektor rumah tangga.

Dengan menggunakan dana APBN, maka pengoperasian dan pengembangan jaringan gas ditugaskan kepada BUMN dan jaringan gas di Kota Probolinggo, pengoperasiannya dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. 

"Terus akan kami maksimalkan jaringannya. Masyarakat begitu antusias dan berharap itu terealisasi karena saya melihat sendiri begitu luar biasanya permintaan masyarakat," ujarnya.

Jika harapan Pemkot Probolinggo terwujud, lanjut dia, jelas akan meringankan dan mengurangi beban biaya kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat karena diharapkan ada 10 ribu jaringan yang akan dipasang di Kelurahan Sukabumi, kemudian bergeser ke wilayah Kecamatan Kademangan. 

Wakil Kepala SKK Migas Sukandar pun memberikan angin segar dan meminta Kementerian ESDM untuk mengawal surat permintaan tambahan 10 ribu sambungan tersebut.

"Pada Maret sudah persiapan APBN 2020 dan inasyaallah tahun depan ada tanbahan jaringan gas demi menumbuhkan ekonomi masyarakat Kota Probolinggo," katanya.

Peresmian jaringan gas tersebut dihadiri Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Wakil Wali kota Probolinggo HMS Subri, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, Staf Ahli Menteri ESDM Prahoro Nurtjahjo, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Adhi Wibowo, Direktur Komersil PT PGN Dhani Pradipta, Forkopimda dan sejumlah pejabat Kementerian ESDM, SKK Migas dan kepala OPD Pemkot Probolinggo. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019