Sebanyak 53 petugas baru pemadam kebakaran berlatih pengoperasion unit mobil tangga Bronto Skylift 55 meter dan unit mobil tangga Bronto Skylift 104 meter di Taman Surya, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

"Meski hujan cukup deras, tapi mereka tetap semangat berlatih," kata  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya Irvan Widyanto di sela memimpin latihan.

Menurut dia, latihan di Taman Surya kali ini akan rutin digelar setiap pekan selama tidak ada acara di tempat tersebut. Bahkan, latihan semacam ini sudah dimulai sejak pekan lalu, sehingga latihan kali ini merupakan latihan yang kedua kalinya di Taman Surya.
 
"Selama ini kita selalu latihan dan latihan. Bahkan tiada hari tanpa latihan. Nah, beberapa waktu lalu Bu Wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) mempersilahkan untuk menggunakan Taman Surya apabila dibutuhkan untuk latihan," kata Irvan.
 
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini juga menjelaskan bahwa petugas PMK itu hampir sama dengan TNI, karena apabila tidak ada perang, anggota TNI ini tetap latihan serta mengasah kemampuannya, sehingga apabila ada perang selalu siap siaga.
 
Begitu pula dengan petugas PMK Surabaya, meskipun mereka tidak ada kebakaran, mereka selalu rutin latihan setiap hari serta rutin setiap minggunya. "Jadi, kalau tidak ada kebakaran, kita latihan terus. Lebih baik mandi keringat di latihan seperti ini," ujarnya.
 
Irvan mengatakan latihan minggu ini melibatkan sekitar 73 orang yang terdiri dari 53 anggota baru dan sisanya pendamping dari Tim Orong-Orong.  "Selanjutnya, mereka dibackup unit rescue untuk pelatihan selubung luncur dalam misi penyelamatan korban. Mereka juga dilatih penggunaan unit mobil high pressure 10.000 lt untuk penyemprotan dari atas," kata dia.
 
Irvan juga menjelaskan bahwa pelatihan itu digilir kepada semua anggota PMK Surabaya.  Biasanya, beberapa unit mobil PMK diturunkan, mulai unit mobil tangga 30, 40, 55 dan 104. Dalam latihan itu, para personil terutama juru mudi terus dilatih pengeoperasioan mobil PMK terbesar itu.

"Kami ingin semuanya bisa menjadi juru mudi, sehingga kalau ada kebakaran, bisa langsung bertindak sebagai juru mudi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019