Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan resmikan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Desa Tamansari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.

"Ini sebenarnya bukan pos baru, sudah ada sejak zaman kemerdekaan, namun sekarang kami perbaiki gedungnya menjadi representatif, sekarang kondisinya kan lebih nyaman dan ruang pantaunya sekarang berada di lantai dua dan berkaca, jadi bisa langsung mengamati gunung lebih jelas," kata Menteri ESDM Jonan usai peresmian PPGA Ijen Banyuwangi.

Menurut ia, pihaknya telah melakukan renovasi serta perbaikan fasilitas sarana dan prasarana PPGA Ijen di Kecamatan Licin tersebut, dan konndisi fisik bangunannya saat ini menjadi lebih modern dan tertata serta dilengkapi berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Di antaranya, kata dia, penambahan bangunan dari satu lantai menjadi dua lantai, bangunan mess pegawai dan ruang "display" perjalanan perkembangan Gunung Ijen dari waktu ke waktu.Jonan mengatakan, pihaknya kini menekankan agar setiap bangunan PPGA dibuat senyaman mungkin dan dekat dengan akses jalan. 

Selain agar petugas pengamatan merasa betah dalam melaksanakan tugasnya, lanjut Jonan, PPGA juga telah menjadi pusat informasi terdekat bagi publik terkait mitigasi bencana.

Ia menjelaskan, fasilitas bangunan yang memadai merupakan tuntutan untuk menjaga animo anak-anak muda yang ingin berprofesi sebagai pemantau gunung api.

"Kalau posnya jelek dan jauh dari akses komunikasi, saya khawatir anak muda tidak tertarik menekuni profesi ini, namun dengan dibangun lebih memadai, siapapun sekarang tidak perlu takut lagi terisolir karena memilih profesi ini," ucapnya.

Oleh karena itu, Menteri Jonan berujar, harus membuat posnya senyaman mungkin agar anak-anak muda tetap tertarik dan sehingga tidak perlu khawatir lagi akan keberlangsungan pengamatan Gunung Api di Indonesia, karena ada kesinambungan hingga generasi berikutnya.

Sementara Kepala PVMBG, Kasbandi mengemukakan saat ini di Pos PGA Ijen terdapat empat alat bantu pengamatan yakni tiga buah seismograf digital, dua buah alat multigas atau alat monitoring gas CO2 dan H2S di Kawah Ijen, satu CCTV dan alat pemantau visual.

"Alat itu sementara memadai untuk memantau Ijen, ke depan kami fokus pada pengamatan gasnya karena ini yang menjadi kekhasan Ijen, kalau di Pos Pantau Gunung Raung sudah kami tambah empat seismik dan GPS," kata Kasbandi.

Sedangkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik perbaikan Pos PGA Ijen itu, mengingat saat ini gunung Ijen sedang menjalani proses untuk menjadi Taman Geopark dunia oleh badan PBB UNESCO.

"Saat ini Ijen dan Pulau Merah serta Taman Nasional Alas Purwo telah menjadi Geopark Nasional, yang kini tengah menjalani proses untuk diusulkan masuk jaringan Geopark Dunia, dengan adanya fasilitas memadai di POS PGA Ijen, ini sangat menunjang bagi penilaian tersbut," kata Anas.

Bupati Anas menambahkan, pos pantau yang nyaman ini bisa menjadi wisata edukasi di kawasan Gunung Ijen.

"Pos PGA Ijen ini juga semakin melengkapi pariwisata di TWA Ijen karena terdapat ruang pantau yang bisa menjadi wisata edukasi pada masyarakat umum yang berkunjung tentang perkembangan Ijen," tuturnya.

Peresmian Pos Pantau Gunung Api Ijen ini juga dihadiri Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbandi dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019