Surabaya (Antaranews Jatim) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta masukan dari para pemegang kebijakan dan warga terkait perencanaan angkutan massal di Surabaya, dalam kegiatan "Focus Group Discussion" (FGD) di Surabaya, Kamis.

"Tentunya, masukannya harus sejalan dengan program pemerintah pusat, yakni membuat transportasi massal untuk wilayah Surabaya secara luas," kata Budi di Surabaya, Jatim.

Ia mengatakan, masukan itu diharapkan tidak melupakan aspirasi masyarakat lokal, dan Surabaya sebagai kota kedua terbesar belum terlambat untuk membuat perencanaan kembali yang sangat baik.

Budi yang ditemui di acara FGD Pengembangan Perkeretaapian di Jawa Timur untuk Mendukung Aglomerasi Surabaya berharap, konsep hasil masukan yang keluar nantinya bisa jadi contoh untuk kota-kota lain diluar Surabaya.

Ia mengatakan, tidak akan mengindahkan konsep atau perencanaan terkait transportasi massal sebelumnya yang telah dibuat untuk Kota Surabaya, namun perlu kembali mengajak masyarakat lebih berperan.

"Kami tidak akan ngomong langsung apa, namun silahkan diskusi. Biarkan masyarakat bicara, sebab transportasi massal merupakan suatu pilihan dan bukan suatu keniscayaan," ujar Budi.

Dalam kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak itu Menhub Budi meminta agar dalam perencanaan transportasi massal Surabaya juga mengajak swasta, sebab peran swasta harus dipikirkan.

"Intinya kita merencanakan sesuatu yang terbaik buat Surabaya dan sekitarnya," ucap Budi.

Sementara Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, perencanaaan ke depan perlu melakukan yang lebih luas, dan tidak hanya berkutat di Surabaya, sebab kalau hanya di Surabaya maka akan terhenti dan tidak bisa tumbuh.

"Ekonomi Jawa Timur siapa yang mau dorong kalau Surabaya sudah padat dan terhenti. Di sini kami melihat konsep 'Gerbangkertasusila' atau Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan perlu segera direalisasikan," tuturnya.

Emil mengatakan, Kementerian Perhubungan sudah banyak sekali melakukan hal konkret untuk meningkatkan transportasi massal, seperti kereta api.

"Seperti pembangunan rel ganda dari Madiun menuju Jombang yang sudah dilakukan, dan sudah disiapkan lahan untuk peningkatan relokasi kereta api yang menuju ke Porong," katanya.

Emil berharap, dengan adanya FGD hari ini bisa menyusun kembali dan membuat perencanaan yang melibatkan semua pihak, yakni pemegang kebijakan, pemangku kepentingan serta akademisi, pakar dan lain sebagainya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019