Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, memproses pembangunan sodetan Kali Gandong sepanjang 800 meter, selebar 50 meter untuk mengamankan banjir bandang yang rutin melanda di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang.

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (SDA) Pemkab Bojonegoro Masahid, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan proses membangun sodetan Kali Gandong, masih dibutuhkan penentuan batas kawasan hutan untuk sodetan.

Sebab, lanjut dia, pembuatan sodetan itu memanfaatkan tanah Perhutani, meskipun sudah turun izin dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

"Sesuai persyaratan kami masih harus mengukur batas tanah Perhutani yang dimanfaatkan untuk sodetan dengan supervisi dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan XI Yogyakarta," jelasnya.       .

Selain itu, pembatasan kawasan hutan yang dimanfaatkan sodetan juga harus dilaporkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan untuk penetapan batas areal kerja.

Tidak itu saja, dalam keputusan Gubernur Jawa Timur, terkait izin pinjam pakai kawasan hutan untuk pembangunan sodetan Kali Gandong tersebut bahwa pemkab harus bersedia mengganti investasi pengelolaan kepada Perhutani.

"Saat ini kami masih memproses penentuan batas wilayah kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk sodetan," ujarnya menegaskan.

Oleh karena itu, ia mengaku belum bisa menentukan waktu pelaksanaan pembangunan sodetan Kali Gandong, karena harus ada proses perizinan yang harus dilalui.

"Kalau harapan kami pembangunan sodetan Kali Gandong bisa dilaksanakan tahun ini, karena alokasi anggaran sudah masuk di dalam APBD 2019," ucapnya menjelaskan.

Sesuai perhitungannya, lanjut dia, pembuatan sodetan sepanjang 800 meter, selebar 50 meter dengan kedalaman rata-rata berkisar 13-14 meter, untuk biaya bahan bakar minyak (BBM) alat berat Rp1,8 miliar dan untuk membayar honor petugas Rp900 juta.

Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro Sukardi, mendesak pemkab segera merealisasikan pembangunan sodetan Kali Gandong sepanjang 800 meter, selebar 50 meter, untuk mengamankan warganya yang selalu dilanda banjir bandang.

"Warga yang terdampak banjir bandang jumlahnya 286 kepala keluarga (KK), termasuk jalan raya provinsi yang juga terkena imbas banjir bandang. Ya arus lalu lintas macet setiap terjadi banjir bandang," katanya.

Ia menambahkan banjir bandang yang disebabkan meluapnya Kali Gandong rutin melanda warga di desanya itu, hingga bisa lima sekali setiap musim hujan.    

"Tahun ini Desa Kedungsumber, sudah sekali dilanda banjir bandang," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019