Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan visi misinya di sela serah terima jabatan  untuk  periode 2019-2024 di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya, Senin.

Visi yang disampaikannya yakni terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.

"Terdapat elemen penting di visi, yaitu cita-cita terwujudnya keadilan, kesejahteraan, keunggulan dan akhlak mulia pada masyarakat Jatim," ujarnya.

Elemen penting lainnya, kata dia, terwujudnya kolaborasi besar antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai cita-cita yang mengedepankan semangat gotong royong sebagai nilai luhur bangsa Indonesia yang membawa masyarakat mampu mengatasi tantangan dan keterbatasan.

Sedangkan, untuk misi yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang terdapat tujuh misi, di antaranya keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antarkelompok, antarsektor maupun antarwilayah.

Selain itu, terciptanya kesejahteraan berkeadilan sosial dengan memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Jatim yang meliputi jaminan kesehatan, jaminan pendidikan serta membangun kedaulatan pangan.

"Terdapat juga tata kelola pemerintahan bersih, terbuka dan partisipatoris, lalu memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinekaan," ucapnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap visi misi yang dijalankan, kata dia, ia bersama Wagub Jatim Emil Dardak menajamkannya melalui Nawa Bhakti Satya.

Penerapannya, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu telah merumuskannya menjadi Bhakti Jatim Sejahtera, Bhakti Jatim Sehat dan Cerdas, Bhakti Jatim Kerja, Bhakti Jatim Akses, Bhakti Jatim Agro, Bhakti Jatim Berkah, Bhakti Jatim Berdaya, Bhakti Jatim Amanah dan Bhakti Jatim Harmoni.

Pada kesempatan yang sama Khofifah juga menyampaikan bahwa Jatim menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang masih diizinkan Menteri Dalam Negeri untuk tetap memiliki Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil). 

"Tujuannya pendekatan pembangunan kewilayahan karena sangat penting untuk mengukur keadilan akses dan layanan," kata mantan Menteri Sosial tersebut.

Sementara itu, sebelum penyampaian visi misi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Dardak melaksanakan prosesi sertijab melalui penandatangan Soekarwo selaku Gubernur Jatim 2014-2019 dan Khofifah selaku penggantinya, serta Dirjen Otda Kemendagri RI Soemarsono yang disaksikan Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar.

Selanjutnya, Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menyerahkan memori jabatan kepada Khofifah Indar Parawansa. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019