Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Ajang balap sepeda di perkebunan kakao (Chocolate Happy Cycling) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu berlangsung semarak dan ribuan pesepeda MTB (mountain bike) ikut menjajal rute jalanan kebun kakao.
Ribuan penghobi sepeda dari berbagai kota di Indonesia memadati kawasan wisata Doesoen Kakao di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, dan sejumlah pembalap MTB nasional juga turun dalam ajang yang pertama kali digelar perkebunan kakao.
"Pelaksanaan 'Chocolate Happy Cycling' ini sebagai bagian dari 'sport tourism' atau olahraga wisata yang sedang dikembangkan Banyuwangi, dan di Banyuwangi sendiri terdapat 16 kegiatan yang masuk dalam agenda 'sport tourism'," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi.
Ia menyampaikan, olahraga wisata sengaja dipilih oleh Pemkab Banyuwangi untuk menggenjot segmentasi kunjungan wisatawan dan berdasarkan hasil riset, "sport tourism" menjadi penarik minat wisatawan selain budaya dan alam.
"Dari segmentasi 'sport tourism' ini kami ingin menyasar kalangan milenial, mereka yang hobinya olahraga dan 'traveling'," ujar Bupati Anas.
Kompetisi balap sepeda ini, dimenangkan oleh pembalap MTB nasional, yakni Zainal Fanani, juara Men Elite Asia Mountain Bike Series 2018 di Malaysia, ini berhasil menyingkirkan ratusan peserta "open race" sepeda gunung yang melewati kawasan perkebunan Kendeng Lembu, Glenmore milik PTPN XII.
Pembalap berusia 29 tahun ini mampu menempuh rute sejauh 20,4 km dalam waktu 47 menit, kelokan, turunan dan tanjakan yang menjadi ciri dari rute "offroad" mampu dilaluinya dengan mudah.
Ia mendahului Angga Dwi Wahyu Prahesta dan Ihza Muhammad yang harus puas finis di urutan kedua dan ketiga.
"Lintasannya bagus, cukup menantang, tapi tidak membingungkan, dan marshal-nya banyak, di setiap tikungan ada jadi memudahkan," kata pembalap asal Lumajang itu.
Keseruan rute juga diakui oleh Linda, pemenang seri Women Open Chocholate Happy Cycling tersebut mengaku rutenya ekstrem. Namun jalannya cukup lebar sehingga tidak terlalu merepotkan.
"Yang sulit itu waktu turunan yang langsung berbelok, hampir saja saya terjatuh," ujar pembalap asal Samarinda itu.
Linda merupakan pemegang dua medali emas cabang MTB pada Porprov Kalimantan Timur tahun lalu, pembalap usia 20 tahun ini mampu mendahului Bela Anjar Wulan.
"Chocholate Happy Cycling" tidak hanya terdiri dari kelas terbuka, namun ada beberapa kategori lainnya untuk memeriahkan kegiatan yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival tersebut.
Selain kategori terbuka umum, juga ada Master A untuk pebalap berusia 30-39 tahun, Master B untuk usia 40-49 tahun dan Master C untuk usia 50-59 tahun dan ada pula kategori "happy gowes" untuk para pecinta sepeda.
"Total keseluruhan ada 1.384 peserta, peserta tidak hanya dari Banyuwangi, tetapi juga datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali hingga Kalimantan," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, Wawan Yadmadi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Glenmore Chocolate Festival di Banyuwangi, selama dua hari 16 hingga 17 Februari 2019 di kawasan Doesoen Kakao, yang sebelumnya telah digelar "Chocolate Glenmore Run" dan "Chocolate Jazz and Food Festival". (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ribuan penghobi sepeda dari berbagai kota di Indonesia memadati kawasan wisata Doesoen Kakao di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, dan sejumlah pembalap MTB nasional juga turun dalam ajang yang pertama kali digelar perkebunan kakao.
"Pelaksanaan 'Chocolate Happy Cycling' ini sebagai bagian dari 'sport tourism' atau olahraga wisata yang sedang dikembangkan Banyuwangi, dan di Banyuwangi sendiri terdapat 16 kegiatan yang masuk dalam agenda 'sport tourism'," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis diterima Antara di Banyuwangi.
Ia menyampaikan, olahraga wisata sengaja dipilih oleh Pemkab Banyuwangi untuk menggenjot segmentasi kunjungan wisatawan dan berdasarkan hasil riset, "sport tourism" menjadi penarik minat wisatawan selain budaya dan alam.
"Dari segmentasi 'sport tourism' ini kami ingin menyasar kalangan milenial, mereka yang hobinya olahraga dan 'traveling'," ujar Bupati Anas.
Kompetisi balap sepeda ini, dimenangkan oleh pembalap MTB nasional, yakni Zainal Fanani, juara Men Elite Asia Mountain Bike Series 2018 di Malaysia, ini berhasil menyingkirkan ratusan peserta "open race" sepeda gunung yang melewati kawasan perkebunan Kendeng Lembu, Glenmore milik PTPN XII.
Pembalap berusia 29 tahun ini mampu menempuh rute sejauh 20,4 km dalam waktu 47 menit, kelokan, turunan dan tanjakan yang menjadi ciri dari rute "offroad" mampu dilaluinya dengan mudah.
Ia mendahului Angga Dwi Wahyu Prahesta dan Ihza Muhammad yang harus puas finis di urutan kedua dan ketiga.
"Lintasannya bagus, cukup menantang, tapi tidak membingungkan, dan marshal-nya banyak, di setiap tikungan ada jadi memudahkan," kata pembalap asal Lumajang itu.
Keseruan rute juga diakui oleh Linda, pemenang seri Women Open Chocholate Happy Cycling tersebut mengaku rutenya ekstrem. Namun jalannya cukup lebar sehingga tidak terlalu merepotkan.
"Yang sulit itu waktu turunan yang langsung berbelok, hampir saja saya terjatuh," ujar pembalap asal Samarinda itu.
Linda merupakan pemegang dua medali emas cabang MTB pada Porprov Kalimantan Timur tahun lalu, pembalap usia 20 tahun ini mampu mendahului Bela Anjar Wulan.
"Chocholate Happy Cycling" tidak hanya terdiri dari kelas terbuka, namun ada beberapa kategori lainnya untuk memeriahkan kegiatan yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival tersebut.
Selain kategori terbuka umum, juga ada Master A untuk pebalap berusia 30-39 tahun, Master B untuk usia 40-49 tahun dan Master C untuk usia 50-59 tahun dan ada pula kategori "happy gowes" untuk para pecinta sepeda.
"Total keseluruhan ada 1.384 peserta, peserta tidak hanya dari Banyuwangi, tetapi juga datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali hingga Kalimantan," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, Wawan Yadmadi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Glenmore Chocolate Festival di Banyuwangi, selama dua hari 16 hingga 17 Februari 2019 di kawasan Doesoen Kakao, yang sebelumnya telah digelar "Chocolate Glenmore Run" dan "Chocolate Jazz and Food Festival". (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019