Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Kepala Kepolisian Resor Kota Jawa Timur Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho mengajak kepada tokoh lintas agama di wilayah setempat untuk menciptakan Pemilihan Umum 2019 berjalan dengan aman dan damai.

"Kami mengajak semua pihak untuk mengantisipasi masuknya ajaran radikal melalui tempat-tempat ibadah. Isu SARA, hoaks fitnah dan ujaran kebencian di masyarakat yang beredar melalui medsos juga perlu kita waspadai," ujarnya di Sidoarjo, Jumat.

Ia mengemukakan, situasi kamtibmas menjelang Pemilu 2019 semakin cepat berubah seiring dengan dinamika politik. Guna terciptanya situasi yang aman dan kondusif, banyak pihak yang harus dilibatkan.

"Termasuk yang harus terlibat adalah tokoh lintas agama. Hal ini sebagai langkah antisipasi terjadinya gangguan kamtibmas melalui isu SARA. Karenanya Polresta Sidoarjo menggagas silaturahmi kamtibmas bersama kemenag dan tokoh lintas agama Kabupaten Sidoarjo," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Kapolresta juga mengimbau kepada Kemenag Kabupaten Sidoarjo untuk memfilter penceramah agama yang benar berasal dari wilayah setempat.

"Jangan sampai isi ceramah agama di wilayah kita disusupi pesan-pesan radikalisme, nah ini yang berbahaya," katanya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo KH. Kirom mengatakan, para tokoh lintas agama di Sidoarjo juga siap menciptakan situasi kamtibmas yang aman, damai dan sejuk jelang Pemilu 17 April 2019.

"Bersama Kemenag dan Polres Sidoarjo kami akan terus memberikan pendampingan kepada para takmir masjid, agar hati-hati dalam memilih penceramah agama. Yakni dengan melihat asal-usulnya, paham ajarannya dan sebagainya," katanya.

Terkait pertemuan silaturahmi ini, Kemenag Kabupaten Sidoarjo melalui KH Ahmad Rofi'i menyambut positif upaya Polres Sidoarjo. "Karenanya agama menjadi benteng utama khususnya mewaspadai bahaya radikalisme yang dapat mengganggu kondusivitas kamtibmas jelang Pemilu 2019," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019