Surabaya (Antaranews Jatim) – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyiapkan investasi untuk sejumlah fasilitas pelabuhan di tujuh provinsi sebesar Rp6,44 triliun, dan merupakan bagian dari pekerjaan "multi years"  (tahun jamak) ditambah sejumlah proyek baru. 
     
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung di Surabaya, Rabu mengatakan dari total rencana investasi itu sebesar 84 persen atau sekitar Rp5,4 triliun dialokasikan untuk proyek multi years, dan 16 persen atau sekitar Rp1,04 triliun untuk membiayai proyek baru.

"Pekerjaan investasi kami di tahun 2019 masih fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur pelabuhan dan pendukungnya, seperti akses jalan layang (flyover) yang menghubungan Terminal Teluk Lamong dengan jalan tol dan pembangunan Terminal Gilimas di Lombok Barat Nusa Tenggara Barat," kata Doso, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya.

Doso mengatakan, investasi yang dilakukan Pelindo III diharapkan akan berdampak bagi operasional pelabuhan, seperti jalan layang Terminal Teluk Lamong yang akan mengurai kemacetan di jalan akses menuju Terminal Teluk Lamong.

"Dengan adanya jalan layang, jalan akses Terminal Teluk Lamong akan langsung terhubung dengan jalan tol Surabaya-Gresik," katanya.

Contoh lain, kata Doso, di Terminal Gilimas di Lombok Barat, NTB yang dulunya kapal pesiar tidak bisa bersandar di Pelabuhan Lembar (pelabuhan eksisting) karena kendala kedalaman alur dan kolam pelabuhan kini sudah bisa, dan para wisatawan kapal pesiar tidak perlu menaiki kapal-kapal kecil untuk mencapai dermaga. 

"Dengan adanya Terminal Gilimas saat ini, kapal pesiar dapat langsung bersandar dan menurunkan wisatawan di terminal pelabuhan. Selain itu juga akan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di NTB," katanya.

Pelindo III, kata dia, juga menyiapkan beberapa pekerjaan baru di tahun 2019 seperti pembangunan terminal LNG di Pelabuhan Tanjung Perak, pemasangan sejumlah shore power connection di sejumlah pelabuhan, dan modernisasi peralatan bongkar muat di sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III.

Doso mengatakan, setiap perencanaan dan pelaksanaan investasi di Pelindo III selalu berpegang teguh pada aturan dan prinsip tata kelola perusahaan, salah satunya dengan menggandeng Kejaksaan Agung untuk melakukan pendampingan melalui Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P) dan Daerah (TP4D).

"Hal ini disebabkan, sumber pendanaan masih menggunakan kas internal perusahaan serta hasil dari pinjaman global (global bond) tahun 2018 lalu sebesar 500 juta dollar AS. Kami juga akan lakukan kerja sama baik dengan sinergi BUMN maupun pihak swasta, serta mendorong optimalisasi sumber daya Pelindo III Group," kata Doso.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019