Surabaya (Antaranews Jatim) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, Jawa Timur, menyiapkan dua kereta api tambahan untuk menampung penumpang saat libur Imlek, karena meningkatnya grafik penumpang sejak 1 Februari 2019.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto di Surabaya, Senin, mengatakan, dua kereta api tambahan yang disiapkan adalah KA Sancaka tambahan relasi Stasiun Surabaya Gubeng - Yogyakarta yang dioperasikan Senin ini, dan KA Sembrani tambahan relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi - Stasiun Gambir (Jakarta) yang dioperasikan pada Selasa (5/2).

Ia mengatakan secara grafik lonjakan jumlah penumpang KA di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya jelang liburan Imlek sudah mulai terasa sejak tanggal 1 Februari 2019.

Tercatat pada 1 Februari 2019, jumlah penumpang mencapai 33.719 penumpang, terdiri dari 15.939 penumpang KA jarak jauh/menengah dan 17.780 penumpang KA lokal.

Kemudian, tanggal 2 Februari 2019 jumlahnya meningkat hingga 41.450 penumpang, terdiri 20.565 penumpang KA jarak jauh/menengah dan 20.885 penumpang KA lokal.

"Oleh karena itu, untuk hari ini dan besok, PT KAI Daop 8 Surabaya menjalankan dua KA Tambahan, sehingga total KA reguler yang beroperasi di wilayah Daop 8 Surabaya berjumlah 83 KA, yang terdiri dari 37 KA jarak jauh/menengah dan 46 KA lokal," katanya.

Sementara itu, kata Suprapto, untuk rangkaian KA Sembrani tambahan dengan No Plb 7055 terdiri dari 9 gerbong kereta kelas eksekutif dengan daya kapasitas 450 tempat duduk.

Sementara untuk KA Sancaka tambahan terdiri dari 4 gerbong Kereta eksekutif dan 4 gerbong kereta kelas bisnis, dengan daya tampung 456 tempat duduk.

"Sesuai data ketersediaan tiket pada 4 Februari 2019, jam 11:00 WIB, okupansi ketersediaan tiket berkisar 80 persen. Adapun kota - kota yang menjadi tujuan favorit adalah Jakarta dan Bandung," katanya.

Suprapto mengatakan bagi masyarakat yang ingin mengetahui ketersediaan tiket dan mendapatkannya bisa mengunjungi laman KAI atau melalui aplikasi daring. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019