Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan berharap pers menjadi verifikator berita bohong atau hoaks yang tersebar di lingkungan masyarakat.

"Pers harus bisa memastikan dan menjadi tempat rujukan warga yang bertanya, sehingga tidak salah menerima informasi," ujarnya saat menjadi pembicara seminar Hari Pers Nasional bertema Peran Pers Dalam Mewujudkan Pemilu 2019 yang Aman dan Damai di Unitomo Surabaya, Jumat.

Menurut dia, berita bohong sudah sangat meresahkan masyarakat dan selalu terjadi setiap saat hingga mempengaruhi dan merugikan banyak pihak.

Perwira menengah itu berharap masyarakat jangan segan-segan menghubungi pers yang memiliki kredibilitas, serta tidak mudah percaya terhadap adanya berita yang belum jelas kebenarannya.

Terlebih, kata dia, saat ini memasuki tahun politik yang segala informasi jenis apapun dapat mudah diterima masyarakat, meski belum pasti kebenarannya.

Karena itulah, Polri akhirnya bekerja sama dengan sejumlah pihak, terutama pers, untuk bersama-sama berkomitmen memerangi kabar bohong dengan bersinergi melalui tindakan nyata, antara lain edukasi penanganan hoaks.

"Polri berkomitmen bekerja sama dengan pers melakukan gerakan antihoaks, edukasi penanganan hoaks, bahkan sudah dilakukan di sejumlah daerah," ucapnya.

Kapolrestabes berharap industri dan insan pers mempublikasikan langkah Polri menangani hoaks dan pers wajib mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sementara itu, turut menjadi pembicara pada seminar tersebut Ketua PWI Jatim Akhmad Munir, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama KH Marzuki Mustamar, serta Rektor Unitomo Surabaya Bachrul Amiq.

Seminar yang diikuti ratusan undangan dan mahasiswa tersebut digelar dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional 2019 yang tahun ini dipusatkan di Jawa Timur. (*)

Baca juga: Independensi Jadi Tantangan Pers di Tahun Politik

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019