Trenggalek, (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, meresmikan "rumah durian" yang diproyeksikan sebagai etalase aneka produk buah durian unggul daerah itu agar lebih berdaya dan dikenal luas secara nasional maupun internasional.

"Rumah Durian ini diharapkan menjadi salah satu daya tarik terhadap durian Trenggalek," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Trenggalek, Rabu.

Simbolis peresmian rumah durian di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo itu dilakukan Emil bersama jajaran OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, serta pelaku wisata dan para petani durian.

Emil menyatakan, Pemkab Trenggalek sengaja mengucurkan anggaran sebesar Rp200 juta untuk pembangunan rumah durian tersebut, dengan harapan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

Fasilitasi khusus itu diberikan dengan pertimbangan potensi durian di Kabupaten Trenggalek memang cukup luar biasa. Terdapat kurang lebih 15 ribu hektare kawasan durian di Kecamatan Watulimo saja. Ini belum termasuk di beberapa kecamatan lainnya.

Dijelaskan, luasan 15 ribu hektare di Watulimo ini berbagi dengan kawasan Perhutani kurang lebih 60 persen. Namun, luasan ini tidak murni semuanya ditanami durian, masih berbagi dengan tanaman manggis maupun tanaman pangan lainnya, sehingga praktis luasan lahan durian di Kecamatan Watulimo diperkirakan kurang lebih sekitar empat ribu hektare.

Sementara vegetasi durian kurang lebih sekitar 99 ribu batang, atau sekitar kurang lebih 80 ribu batang sudah produksi dan sisanya masih dalam masa pertumbuhan. "Tentunya angka ini menunjukkan bahwasanya komoditas durian di Trenggalek ini sangat luar biasa," ujarnya.

Di rumah durian, lanjut Emil, wisatawan atau pecinta buah durian yang datang tidak hanya makan buah durian melainkan juga bisa menikmati beberapa produk olahannya seperti halnya di "Rumah Coklat" di Kecamatan Karangan yang ternyata bisa menarik cukup banyak wisatawan.

Lanjut Emil, fasilitasi rumah durian ini diberikan karena Pemkab Trenggalek melihat adanya keseriusan desa maupun masyarakatnya untuk mengembangkan desa wisata di wilayahnya.

"Desa bersama masyarakat memainkan peranan yang sangat sentral dalam pengembangan wisata di daerah masing-masing," kata Emil.
Secara geografis, lokasi rumah durian diklaim sangat strategis, sebab berada di tengah hutan durian yang cukup luas. Di sisi lain, wisata hutan durian ini didukung dengan "river tubing" maupun Wisata Banyunget.

Jadi orang ke sini tidak hanya sekadar ke pantai saja melainkan bisa mencari alternatif wisata lainnya seperti wisata durian, menikmati river tubing ataupun air terjun di Banyunget, kata Emil.

"Kami ingin wisatawan yang menginap di Prigi tidak hanya bermain di pantai, melainkan juga bisa menikmati wisata alternatif lainnya," katanya.

Senada, Camat Watulimo, Edi Santoso berharap dengan diresmikannya Rumah Durian oleh Bupati Trenggalek dapat mendongkrak kunjungan wisata alternatif di Desa Sawahan.

Apalagi tahun 2018 lalu juga dirintis wisata "outbound river tubing" yang kini mulai diminati wisatawan. Sayangnya peresmian Rumah Durian ini belum memasuki masa panen raya durian, karena diperkirakan puncak panen raya pada bulan April mendatang, kata Edi. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019