Malang (Antaranews Jatim) - Sejumlah CEO Muda Indonesia dari berbagai bidang dihadirkan dalam talkshow "The First Brawijaya Youth Economic Forum" untuk menularkan ilmu dan tips sukses mereka kepada masiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Kamis.

Beberapa CEO Muda tersebut di antaranya adalah Kilala Tilaar dari PT Martina Berto, Wahyu Aditya dari Hello Motion, Aria Wirdianto dari PT Amartha Mikro Fintek yang bergerak pembiayaan kredit mikro, serta Boyke S Soebroto dari perusahaan penerbangan kargo Cardic Air.

"Kreativitas bisa memunculkan sebuah inovasi yang dibutuhkan pasar. Kreativitas dan agilitas menjadi kunci utama bagi generasi muda untuk sukses berwirausaha pada era milenial. Kreativitas bisa datang dari mana saja dan dari latar belakang pendidikan apapun," kata CEO Hellomotion.com Wahyu Aditya pada talkshow tersebut di Gedung Widyaloka Kampus UB.

Menurut Wahyu, kampus menjadi laboratorium awal dalam mengembangkan setiap potensi yang dimiliki. Seorang animator tidak hanya berasal jurusan pendidikan animasi, bisa saja dari teknik sipil.

"Saya mempunyai teman yang berlatar belakang teknik sipil, tapi dia bisa mengembangkan karakter animasi dan mempunyai penghasilan dari endorsment instagram. Karakter animasinya yang ada di instagram saat ini mempunyai pengikut lebih dari 30.000," ucap Wahyu.

Senada dengan Wahyu, CEO Amrtha.com Aria Widyanto menambahkan selain kreativitas, agilitas menjadi hal penting yang harus dimiliki setiap orang terutama mahasiswa.

Dia mencontohkan salah satu bentuk agilitas pada era milenial adalah bisa melihat peluang dari? perubahan perilaku pelanggan dalam melakukan pembayaran.

"Jika dulu sistem pembayaran dilakukan dengan tunai. Saat ini sudah mulai marak dilakukan lewat pembayaran digital. Contohnya melalui OVO, Go Pay, atau T Cash. Perilaku konsumen tersebut perlu ditangkap terutama dalam menciptakan sebuah inovasi yang berhubungan dalam sistem pembayaran digital," kata Aria.

Aria menambahkan spirit kolaborasi menjadi kunci penting dalam menciptakan sebuah inovasi. "Ke depan tidak akan ada lagi pengkotak-kotakan latar belakang pendidikan. Namun, justru dengan berkolaborasi, latar belakang jurusan yang berbeda bisa menciptakan sebuah inovasi, karena pada dasarnya inovasi bisa saja muncul dari kombinasi jurusan komunikasi dan teknik. Kampus menjadi tempat awal munculnya komunikasi," tuturnya.

The 1st Brawijaya Youth Economic Forum 2019 (BYEF) diikuti mahasiswa dan dosen se-Asia Pasifik, antara lain Belanda, Selandia Baru, Rusia, India, Korea, dan Malaysia.

Brawijaya Youth Economic Forum ini dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama ada CEOlutions, yang mengundang para CEO muda yang diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa, terutama untuk menghadapi pasar kerja industrial.

Rangkaian acara konferensi selanjutnya, yaitu penyampaian presentasi paper dari 50 mahasiswa dari berbagai negara di Asia Pasifik, di antaranya? Indonesia, Malaysia, India, dan Korea. Pada hari kedua diisi dengan sesi Networking Culture Exchange,? yaitu study banding ke kampung tematik Malang seperti Jodipan, Polowijen dan sebagainya.

Pada sesi tersebut mahasiswa bisa saling memahami dan bertukar pendapat. Networking antarpeserta bermanfaat bagi? mahasiswa UB agar dapat memiliki wawasan yang lebih luas.

"Acara yang baru pertama kali diadakan di UB ini diharapkan menjadi agenda tahunan di kampus ini. Kegiatan yang melibatkan kemahasiswaan sudah tidak pada level nasional, tapi kami angkat pada level internasional," kata Wakil Dekan III FEB UB Dr Muh Khusaini.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Dr Moch Sasmito Djati mengatakan pada zaman milenial seperti saat ini pemuda harus mempunyai kreativitas. Kreativitas yang dimiliki tersebut akan berguna untuk pembangunan ekonomi.

"Jika mau jadi pemimpin, pemuda harus mempunyai kreativitas di bidang bisnis. Contohnya, seorang pemuda yang mampu menjual makanan tanpa mempunyai restoran atau pemuda yang mampu menjadi pengantar meskipun tidak mempunyai taxi merupakan salah satu bentuk kreativitas generasi milenial," katanya. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019