Kediri (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, menemukan sedikitnya 10 orang ibu hamil di daerah setempat yang diketahui positif mengidap HIV selama pemeriksaan kesehatan dua tahun ini, namun anaknya ternyata negatif HIV.
    
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto mengemukakan, temuan 10 ibu yang positif menderita HIV itu diketahui saat pemeriksaan Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). Pemeriksaan itu dilakukan di puskesmas dan layanan kesehatan lain yang telah ditunjuk.

"Ibu hamil ini punya program dari pemerintah, yakni PPIA, dan ini sudah berjalan di semua puskesmas dan layanan kesehatan. Untuk ibu hamil wajib tes HIV, jika tes misalnya positif, langsung kami dampingi untuk harapannya mau diajak pengobatan," katanya di Kediri, Sabtu.
  
Ia menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan selama dua tahun ini, yakni 2017 dan 2018. Ibu hamil yang diketahui positif HIV tersebut setelah didampingi ternyata anaknya negatif atau bebas dari HIV.

Sampel bayi setelah berusia enam bulan dari ibu yang positif HIV itu diperiksa tim medis. Dengan begitu, bisa diketahui kondisi anak tersebut.

Ia menambahkan, ibu yang diketahui positif HIV itu juga selalu dianjurkan rutin mengonsumsi obat antiretroviral. Kondisi ibu tersebut saat ini baik, bahkan untuk anaknya juga berkembang dengan cukup baik. 

Lebih lanjut, ia mengatakan pasien yang menderita HIV memang kondisinya baik seperti orang sehat pada umumnya. Hal itu berbeda dengan pasien AIDS yang notabene kondisinya sudah mengkhawatirkan.

Untuk itu, untuk pasien positif HIV dianjurkan selalu mengonsumsi obat antiretroviral.

"Kalau program bisa berjalan terus semakin bagus. HIV itu paling sulit diketahui, orangnya masih sehat, bekerja seperti biasa, aktivitas terus. Itu bahayanya, apalagi orang HIV dengan profesi yang berisiko, misalnya sebagai WPS," kata dia.

Dinkes juga mengimbau masyarakat tidak menjauhi mereka yang terkena HIV maupun AIDS, sebab untuk penularan tidak dengan media jabat tangan. L

Penyakit tersebut bisa menular dengan cara hubungan seksual bebas, jarum yang tidak steril dan berbagai cara lainnya. 

Selain itu, dengan tidak menjauhi mereka, secara tidak langsung memberikan dukungan yang baik agar pasien yang terkena tetap bersemangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. 

Sementara itu, terkait dengan lokasi pemeriksaan HIV/AIDS di Kota Kediri, terdapat tiga layanan kesehatan yang bisa dijadikan lokasi pemeriksaan, yakni RSUD Gambiran II, Klinik Seroja dan Puskesmas Pesantren I Kediri.

Dinas Kesehatan Kota Kediri juga berencana menambah satu puskesmas sebagai tempat pelayanan pemeriksaan HIV/AIDS. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019