Malang (Antaranews Jatim) - Krisis air bersih yang terjadi di sebagian wilayah Kota Malang, khususnya di kawasan timur kota itu beberapa waktu lalu, disebabkan menurunnya debit di tandon air Buring Atas, akibat tersumbatnya strainer (penyaring) oleh sampah.
     
"Ketika kami identifikasi, sampah yang menyumbat penyaring itu adalah sisa proyek pengerjaan pipa. Kebetulan proyek itu adalah hibah," kata Pelaksana Tugas Direktur PDAM Kota Malang Anita Sari di Malang, Jawa Timur, Jumat.
     
Ia menjelaskan, pada 4 Januari 2019, alarm low level tandon Buring Bawah berbunyi dan teridentifikasi terjadi penurunan debit air pada jaringan transmisi simpar Buring Atas. Setelah itu, PDAM Kota Malang melakukan normalisasi meskipun distribusi belum selesai.
     
Selanjutnya, pada 9 Januari ditemukan alarm low level Buring Atas. Tidak ada aliran sama sekali dan ditemukan kebuntuan, sehingga dilakukan pembersihan kotoran yang menyumbat strainer (penyaring). Hingga saat ini, normalisasi dilakukan dengan memasang air valve di titik-titik kritis pipa.
     
"Kami butuh waktu dua pekan lah dari sekarang untuk aliran air kembali normal," ucap Anita.
     
Saat ini, tandon Buring Bawah masih mengalami penurunan debit air yang menyebabkan beberapa wilayah di Kota Malang krisis air bersih.
     
Berdasarkan akun instagram resmi PDAM Kota Malang, beberapa wilayah yang mengalami gangguan air bersih, di antaranya Jalan Ki Ageng Gribig, Mayjen Sungkono, Perum Green Living, Lowokdoro, Gadang, Perum City Side, Kebon Agung, Sawojajar Ruko, Madyopuro, dan Danau Rawa Pening.
     
Untuk menangani wilayah krisis air itu, PDAM Kota Malang menyediakan mobil tangki air yang dikirim secara gratis. Jika masyarakat membutuhkan bantuan mobil tangki air bisa menghubungi call center PDAM Kota Malang 08165508000.
      
"Ada formatnya, yakni harus mencantumkan nomor pelanggan, nama penanggung jawab penerima, nomor telepon, dan alamat lengkap. Kami juga memohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan ini," ujar Anita.
      
Pada kesempatan itu, Anita juga mengimbau masyarakat di beberapa wilayah di Kota Malang yang terdampak krisis air untuk menampung air bersih. "Kami sudah menginformasikan kepada warga melalui sosial media kami untuk menampung air selama beberapa hari," ucapnya.
     
Pada Kamis (17/1), Wali Kota Malang Sutiaji melakukan peninjauan langsung ke sumber yang menjadi pemasok air PDAM Kota Malang, yakni Sumber Pitu di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
     
Sutiaji ingin memastikan bahwa pasokan air bersih dari sumber tersebut aman dan lancar, sebab sampai saat ini belum ada titik temu antara Pemkot dan Pemkab Malang terkait pembelian air dari Sumber Pitu Kabupaten Malang oleh PDAM Kota Malang.
      
Namun, penyebab krisis air bukan karena pasokan dari Sumber Pitu, melainkan tersumbatnya penyaring air oleh sampah bekas proyek. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019