Surabaya (Antaranews Jatim) - Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) menyiapkan laporan kepolisian terkait hoaks atau berita bohong Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) yang disiarkan melalui sejumlah akun di media sosial.
"Rencananya akan kami laporkan ke Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Polda Jatim dalam waktu dekat," ujar Kepala Sub Divisi Publikasi dan Hubungan Masyarakat BPWS Faisal Yasir Arifin kepada wartawan di Surabaya, Senin.
BPWS sebagai salah satu instansi yang mengelola jembatan penghubung Pulau Jawa dan Madura itu merasa dirugikan oleh berita bohong tentang tarif tol Suramadu di media sosial.
Faisal mengungkapkan, Jembatan Suramadu turut disebut di media sosial yang belakangan ramai menyoal mahalnya tarif jalan tol di tengah hiruk-pikuk warganet yang masing-masing saling mengunggulkan pasangan calon presidennya jelang Pemilihan Presiden 2019.
Dia mencontohkan salah satu akun di media sosial facebook mengeluh setelah lewat jalan tol dari Jawa ke Madura harus merogoh uang sebesar Rp600 ribu, yang dinilai jauh lebih mahal dibandingkan dengan ongkos tiket pesawat terbang.
"Ini kan tidak benar karena Jembatan Suramadu sudah gratis setelah diresmikan sebagai jalan non-tol oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Oktober 2018 lalu," katanya.
Menurut Faisal, selama sepekan terakhir, kabar hoaks tentang tarif tol Suramadu sudah tiga kali disiarkan di media sosial, semuanya melalui facebook.
"Pertama disampaikan oleh sebuah akun yang diketahui milik anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dua akun lainnya milik masyarakat umum. Ini harus ditindaklanjuti. Sekarang masih kami laporkan di internal pimpinan BPWS. Insya-Allah besok kami laporkan ke Polda Jatim," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Rencananya akan kami laporkan ke Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Polda Jatim dalam waktu dekat," ujar Kepala Sub Divisi Publikasi dan Hubungan Masyarakat BPWS Faisal Yasir Arifin kepada wartawan di Surabaya, Senin.
BPWS sebagai salah satu instansi yang mengelola jembatan penghubung Pulau Jawa dan Madura itu merasa dirugikan oleh berita bohong tentang tarif tol Suramadu di media sosial.
Faisal mengungkapkan, Jembatan Suramadu turut disebut di media sosial yang belakangan ramai menyoal mahalnya tarif jalan tol di tengah hiruk-pikuk warganet yang masing-masing saling mengunggulkan pasangan calon presidennya jelang Pemilihan Presiden 2019.
Dia mencontohkan salah satu akun di media sosial facebook mengeluh setelah lewat jalan tol dari Jawa ke Madura harus merogoh uang sebesar Rp600 ribu, yang dinilai jauh lebih mahal dibandingkan dengan ongkos tiket pesawat terbang.
"Ini kan tidak benar karena Jembatan Suramadu sudah gratis setelah diresmikan sebagai jalan non-tol oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Oktober 2018 lalu," katanya.
Menurut Faisal, selama sepekan terakhir, kabar hoaks tentang tarif tol Suramadu sudah tiga kali disiarkan di media sosial, semuanya melalui facebook.
"Pertama disampaikan oleh sebuah akun yang diketahui milik anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dua akun lainnya milik masyarakat umum. Ini harus ditindaklanjuti. Sekarang masih kami laporkan di internal pimpinan BPWS. Insya-Allah besok kami laporkan ke Polda Jatim," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019