Malang (Antaranews Jatim) - Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bakal memperluas jangkauannya, tidak hanya di lokasi-lokasi tertentu, seperti sekolah atau yayasan, tetapi juga akan menyapa berbagai kalangan.
      
Koordinator Mobil KaCa UMM, Maharina Novia Zahro di Malang, Minggu, mengatakan pada tahun ini, Mobil KaCa atau mobil pintar ini akan menjangkau ke tempat yang lebih luas lagi. Jika sebelumnya hanya mengunjungi sekolah dan tempat tertentu yang tersegmentasi, ke depan akan menjangkau semua usia dan kalangan.
       
"Sekarang lebih luas jangkauannya, tidak hanya di tempat yang segmented, Mobil KaCa akan menyapa korban bencana di Lombok, Kampung Punk, Kelompok Tani, perkumpulan ibu-ibu, dan ke daerah-daerah bekas lokalisasi," tutur Maharina yang juga staf Humas UMM itu.
        
Maharina yang akrab dipanggil Rina itu mengaku saat ini Mobil KaCa tidak hanya mengaspal pada hari Kamis saja.  Selain hari Kamis juga mendatangi berbagai tempat, termasuk di agenda "Car Free Day" untuk menggaungkan gerakan literasi kepada masyarakat umum.
       
"Ini kali pertama Mobil KaCa mengaspal di Car Free Day. Lain dari sebelumnya, pada tahun ini Mobil KaCa ingin berbagi kepada masyarakat yang lebih luas. Mobil pintar ini memberikan alternatif bacaan yang mudah dengan pilihan yang banyak. Masyarakat bisa bebas memilih buku yang disenangi. Ada sekitar 500 koleksi buku yang terdiri dari ensiklopedia, cerita, novel, dan literasi lainnya.
       
Selain koleksi ratusan buku, Mobil KaCa UMM juga dilengkapi dengan LED monitor untuk pemutaran film-film edukatif. Bahkan, sekarag tidak hanya buku-buku dan film yang bisa dinikmati pengunjung, permainan tradisional yang saat ini sudah jarang ditemukan pun juga ada.
        
Pengunjung yang hadir dapat belajar mengenali berbagai macam permainan tradisional. Sebagai upaya melestarikan kebudayaan tradisional, mobil KaCA mengajak pengunjung untuk ikut serta bermain, yakni Rangku Alu atau tarian tongkat.
       
Permainan asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini dimainkan oleh dua tim. Tim pertama berisi empat orang yang berjaga menggerak-gerakkan bambu. Mereka duduk membentuk bidang persegi dan memegang dua bambu. Sementara tim lain menjadi pemain yang mendapat giliran menghindari jepitan bambu.
       
"Kita mesti pahami bersama, kegiatan literasi tidak hanya berhenti pada membaca buku. Kegiatan literasi banyak macamnya. Rangku Alu, kami kenalkan ke ke masyarakat untuk mengembalikan kejayaan permainan tradisional sebagai media penguatan interaksi sosial antarmasyarakat. Anak-anak juga menjadi tidak melulu disibukkan dengan gadgetnya," paparnya.
       
Mobil KaCa UMM sebelumnya juga mendatangi sejumlah sekolah di wilayah Jatim, terutama di sekolah pinggiran yang jauh dari sentuhan perpustakaan dan hiburan berupa film yang bertema edukasi.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019