Ponorogo (Antaranews Jatim) - Sebanyak empat ekor sapi perah mati akibat kebakaran kandang ternak milik Sarno (60) itu, di Desa Pudak Kulon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (9/1).
Kasubbag Humas Polres Ponorogo Ipda Satrio Teguh di Ponorogo, menyebutkan saat terjadi kebakaran, di dalam kandang itu terdapat 12 ekor sapi.
Namun, kata dia, delapan ekor di antaranya berhasil dievakuasi.
"Di dalam kandang ternak tersebut sebenarnya ada 12 ekor sapi. Namun pada saat kandangnya mulai terbakar, Sarno berteriak-teriak minta pertolongan warga," katanya.
Dengan dibantu warga sekitar, lanjutnya, delapan ekor sapi di antaranya bisa dievakuasi, sedangkan empat ekor lainnya mati terbakar.
Akibat kebakaran kandang ternak tersebut, Sarno mengalami kerugian sekitar Rp150 juta.
"Pemilik ternak mengalami kerugian Rp150 juta. Dengan rincian empat ekor sapi seharga Rp100 juta dan kerugian kandang Rp50 juta," ucapnya.
Dari olah tempat kejadian perkaran, kebakaran diduga berasal dari perapian yang dibuat oleh pemiliknya. Api menjalar dan menyulut tumpukan sisa pakan ternak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kasubbag Humas Polres Ponorogo Ipda Satrio Teguh di Ponorogo, menyebutkan saat terjadi kebakaran, di dalam kandang itu terdapat 12 ekor sapi.
Namun, kata dia, delapan ekor di antaranya berhasil dievakuasi.
"Di dalam kandang ternak tersebut sebenarnya ada 12 ekor sapi. Namun pada saat kandangnya mulai terbakar, Sarno berteriak-teriak minta pertolongan warga," katanya.
Dengan dibantu warga sekitar, lanjutnya, delapan ekor sapi di antaranya bisa dievakuasi, sedangkan empat ekor lainnya mati terbakar.
Akibat kebakaran kandang ternak tersebut, Sarno mengalami kerugian sekitar Rp150 juta.
"Pemilik ternak mengalami kerugian Rp150 juta. Dengan rincian empat ekor sapi seharga Rp100 juta dan kerugian kandang Rp50 juta," ucapnya.
Dari olah tempat kejadian perkaran, kebakaran diduga berasal dari perapian yang dibuat oleh pemiliknya. Api menjalar dan menyulut tumpukan sisa pakan ternak. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019