Jakarta (Antara) - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda kembali meletus pada Jumat pukul 14.21 WIB dengan tinggi kolom abu yang teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.110 meter di atas permukaan laut.
Menurut peringatan yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, kolom abu mengarah ke utara dan timur laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Letusan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit tujuh detik.
Suara dentuman letusan juga terdengar di Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau PVMBG.
Status Gunung Anak Krakatau tetap "Siaga" atau "Level III" dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam lingkar lima kiloeter dari kawah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menurut peringatan yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, kolom abu mengarah ke utara dan timur laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Letusan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit tujuh detik.
Suara dentuman letusan juga terdengar di Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau PVMBG.
Status Gunung Anak Krakatau tetap "Siaga" atau "Level III" dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam lingkar lima kiloeter dari kawah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019