Surabaya (Antaranews Jatim) - Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) Surabaya berharap ke seluruh pihak agar jangan membawa nama institusi untuk kepentingan politik, khususnya menjelang Pemilihan Presiden 2019.

"Seharusnya siapapun tidak membawa nama institusi perguruan tinggi, meskipun mereka alumni," ujar Ketua IKA ITS Jatim Wahid Wahyudi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Sikap tersebut disampaikan usai sejumlah relawan alumni ITS Surabaya dan Universitas Airlangga menyatakan ikrarnya mendukung pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurut dia, siapapun calon yang dipilih pada 17 April 2019 merupakan urusan hak politik pribadi, sehingga tak ada kaitannya dengan institusi perguruan tinggi.

Selain itu, pria yang saat ini menjabat Asisten Sekdaprov Jatim itu menegaskan bahwa seluruh alumni dibebaskan memilih siapa pasangan capres-cawapres yang didukungnya.

"IKA ITS membebaskan alumninya memberikan dukungannya untuk siapa, tapi sekali lagi jangan membawa nama institusi," ucapnya.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu juga menyarankan masyarakat, khususnya para alumni melihat secara utuh informasi-infomasi yang tersebar dan tidak terpengaruh dengan kabar yang sifatnya menyesatkan dan hoaks.

Sebelumnya, pada pembukaan Rumah Kemaslahatan Indonesia di Surabaya, Rabu (2/1), perwakilan alumni ITS Surabaya Gunawan Aji di sela sambuatannya menyampaikan relawan alumni ITS siap memenangkan Prabowo-Sandi dan mengantarkannya sebagai Presiden-Wakil Presiden 2019-2024.

Ia berkomitmen para alumni mampu menjadi penggerak dan pendamping hingga masuk ke desa-desa, yakni teknisnya satu relawan alumni disebar di satu desa untuk mengawal proses Pemilihan Presiden.

"Programnya Satu Desa Satu Alumni. Kami fokus di desa karena desa merupakan ujung tombak kemenangan, termasuk tempat yang rawan dilakukan kecurangan. Karena itulah kami akan mengawal kemenangan Prabowo-Sandi," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019