Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jumat malam, meresmikan Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya sebagai simbol provinsi berprestasi di Indonesia.

"Saat HUT Jatim 12 Oktober 2016, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memimpin upacara dan meminta bahwa capaian selama ini harus diabadikan," ujarnya di sela peresmian Tugu Parasamya Punakarya Nugraha.

Tugu tersebut, kata dia, lokasinya menjadi satu dengan tugu Titik Nol Surabaya yang berada di halaman Kantor Gubernur Jatim.

Untuk membuat tugu ini, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menggandeng I Nyoman Nuarta yang merupakan seniman pembuat Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.

Terdapat tiga replika penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha yang di sekitarnya berpadu pahatan seni Reog Ponorogo, Karapan Sapi, Tari Remo hingga Tari Gandrung Banyuwangi.

Ini sesuai dengan raihan penghargaan tersebut, yakni pada 1974 yang diserahkan oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur HM Noer, kemudian pada 2014 serta 2017 pada era Gubernur Soekarwo.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa tugu yang baru diresmikan merupakan simbol berisi pesan kepada masyarakat bahwa Jatim sukses meraih penghargaan dari pemerintah pusat, bahkan secara berturut-turut pernah menjadi provinsi dengan nilai terbaik di antara provinsi lain di Tanah Air.

Parasamya Purna Karya Nugraha diberikan sebagai penghargaan kepada institusi pemerintah atau organisasi yang menunjukkan karya tertinggi pelaksanaan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat selama tiga tahun berturut-turut.

Gubernur Jatim dua periode itu berharap tugu tersebut dapat mengingatkan masyarakat terkait prestasi Jatim, sehingga terus bahu-membahu menjaga kebudayaan dan meningkatkan perekonomian.

Hadir pada peresmian tugu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Wakil Ketua DPRD Jatim Tjutjuk Sunaryo, sejumlah kepala daerah, pejabat OPD Pemprov Jatim serta ratusan tamu undangan lainnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018