Jember (Antaranews Jatim) - Ratusan warga Desa Kraton yang menjadi korban banjir akibat jebolnya tangkis Sungai Tanggul Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih bertahan di sejumlah tenda-tenda pengungsian yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat di tangkis Sungai Tanggul dan saluran irigasi.

"Saya masih trauma dengan banjir yang datang sewaktu-waktu karena tangkis yang jebol belum diperbaiki, sehingga air bisa langsung masuk ke permukiman warga," kata Umi, salah seorang warga Dusun Langkap, Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jumat.

Hingga hari keenam pascabanjir yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Kencong, warga lebih memilih tinggal di pos-pos pengungsian, baik yang didirikan warga secara swadaya maupun yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.

Menurut Umi, warga sempat pulang untuk membersihkan rumah pada pagi hari, karena sudah tidak turun hujan dan banjir mulai surut. Namun, pada sore hari kembali banjir karena luapan Sungai Tanggul yang jebol belum juga diperbaiki, sehingga air bisa masuk ke permukiman warga yang berada lebih rendah dari tangkis Sungai Tanggul di Kecamatan Kencong.

"Kalau sore hari kadang was-was khawatir banjir menerjang lagi, sehingga kami berharap tangkis Sungai Tanggul yang jebol bisa diperbaiki secepatnya, sehingga kami bisa kembali ke rumah dengan tenang," katanya.

Baca juga: 2.482 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Jember
Baca juga: BPBD Jember Berikan Bantuan kepada Korban Banjir dan Longsor

Camat Kencong Susmiadi mengatakan, pihaknya berusaha berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya untuk memperbaiki tangkis yang jebol, karena penyebab utama banjir yang masuk ke permukiman warga adalah jebolnya tangkis sungai tersebut.

"Kami juga memperkuat posisi tangkis yang jebol dengan perbaikan sementara dan mengimbau warga tidak mendirikan tenda darurat yang berada di atas tangkis Sungai Tanggul, karena berbahaya. Warga sebaiknya menempati posko pengungsian yang berada di SDN Cakru 3 Kencong yang lebih aman," tuturnya.

Ia mengatakan, ada tujuh titik rawan tangkis jebol yang harus diwaspadai, sehingga masyarakat diminta tetap meningkatkan kewaspadaannya, apabila hujan deras mengguyur kawasan setempat dan berpotensi terjadi banjir susulan.

Warga yang bertahan di tenda darurat yang dibuat secara swadaya di atas tangkis memang berada tidak jauh dari rumahnya, sehingga mereka juga memantau kondisi rumahnya yang letaknya lebih rendah dari tangkis Sungai Tanggul.

Berdasarkan data BPBD Jember tercatat sebanyak 1.396 jiwa yang terdampak banjir di Dusun Kedunglangkap, Desa Kraton, Kecamatan Kencong, namun banyak warga yang mendirikan tenda darurat secara swadaya di belasan titik daripada menempati posko pengungsian di SDN Cakru 3 Kencong. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018