Probolinggo (Antaranews Jatim) - Pemulihan pascabencana banjir bandang di Desa Andungbiru, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terus dilakukan setelah status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di desa tersebut dicabut pada Senin (24/12).
   
Dengan berubahnya status tersebut, penanganan diserahkan kepada forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkopimka) Tiris, sehingga anggota Koramil 0820/24 Tiris dan BPBD Kabupaten Probolinggo bersama masyarakat membantu penggeseran material jembatan di Dusun Lawang Kedaton.
     
"Pembuatan pangkal jembatan di Dusun Kedaton juga masih terus dilakukan oleh anggota Koramil 0820/24 Tiris bersama BPBD dan masyarakat setempat," kata Komandan Satagas/ Pos Komando Teknis (Poskotis) Penanggulangan Bencana Alam Desa Andungbiru Mayor Arh. Ciptadi di Probolinggo, Rabu.
     
Menurutnya tanah longsor di Dusun Lawang Kedaton yang menghubungkan dengan kebun teh sudah dibersihkan oleh anggota Kodim 0820, BPBD dan masyarakat Desa Andungbiru, namun masyarakat diminta tetap berhati-hati  karena kondisi jalan masih licin saat hujan.
     
"Aktivitas pembuatan pangkal jembatan di Dusun Kedaton masih terus dilakukan. Personel Kodim 0820 membangun dinding penahanan air di Kantor Desa Andungbiru dilanjutkan pembersihan kantor desa oleh perangkat desa setempat," tuturnya.
     
Sedangkan tim kesehatan dan Dinas Sosial melaksanakan rutinitas pelayanan kesehatan dan memasak dapur umum, bahkan aliran listrik PLN di Desa Andungbiru juga sudah normal.
     
Stok logistik yang masih ada di Poskotis diserahkan kepada Kecamatan Tiris yang diwakili Kasi Pembangunan Samiudin disaksikan Kapolsek Tiris AKP Supardiyono , Babinsa Andungbiru dan Kades Andungbiru dan perangkat Desa Andungbiru setempat.
     
Logistik yang diserahkan adalah mi instan 187 dus, air mineral 198 dus, sabun 31 biji, gula 130 kilogram, paket bahan pokok 26 paket, ikan asin 3 dus, deterjen 7 bungkus, beras  @5 kilogram sebanyak 50 sak, beras 25 kg sebanyak 5 sak dengan seluruh logistik ditempatkan di tenda logistik BPBD Probolinggo.
     
Sebelumnya Bupati Probolinggo P Tantriana Sari menginstruksikan jajaran pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) untuk segera menyusun langkah-langkah penanganan selanjutnya untuk pemulihan di budang pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana, bidang sosial masyarakat, dan bidang pemerintahan.
      
Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Tiris pada 11 Desemberr 2018 menyebabkan dua orang meninggal dunia yakni kakak beradik Siti Munawaroh (19) dan Maulana Akbar (10), tujuh jembatan rusak, dan puluhan rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat, bahkan sebanyak 566 kepala keluarga terisolasi akibat putusnya jembatan tersebut.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018