Jember (Antaranews Jatim) - Sekitar seribu lebih rumah di sejumlah desa yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat selama beberapa jam dan tangkis Sungai Tanggul jebol, Minggu.
     
Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menyebutkan banjir yang melanda di beberapa desa di antaranya di Desa Glundengan di Kecamatan Wuluhan; Desa Curahlele di Kecamatan Balung; Desa Sukorejo dan Petung di Kecamatan Bangsalsari.
     
Kemudian Perumahan kawasan Pakem di Kecamatan Sumbersari; Desa Kaliglagah, Sumberagung, Yosorati di Kecamatan Sumberbaru; Desa Sanenrejo dan Desa Wonoasri di Kecamatan Tempurejo; Desa Keraton di Kecamatan Kencong; Desa Sidomulyo di Kecamatan Gumukmas; Desa Pancakarya di Kecamatan Ajung, Desa Sidomulyo di Kecamatan Gumukmas dan Desa Semboro di Kecamatan Semboro.
     
"Pendataan terus dilakukan oleh petugas BPBD Jember dan banyaknya titik lokasi terdampak membuat proses pendataan memerlukan waktu yang cukup panjang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember.
     
Menurutnya pendataan sementara ini tercatat di Desa Glundengan-Kecamatan Wuluhan sebanyak 492 kepala keluarga (KK), Desa Curahlele di Kecamatan Balung sebanyak 170 KK, Desa  Petung dan Sukorejo di Kecamatan Bangsalsari sebanyak 230 KK, Desa Klakah dan Sumberagung di Kecamatan Sumberbaru sebanyak 400 KK, Desa Pancakarya di Kecamatan Ajung sebanyak 60 KK.
     
"Sejauh ini korban terdampak banjir yang sudah terdata yakni sebanyak 1.352 rumah dan pendataan terus dilakukan oleh petugas dan relawan di lapangan," tuturnya.
     
Sementara itu, hujan deras yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Jember mengakibatkan tanggul setinggi 5 meter di aliran Sungai Tanggul di Kecamatan Kencong jebol karena tidak mampu menampung air hujan, sehingga meluber ke permukiman rumah warga setempat.
     
"Saya imbau warga yang berada di  daerah rawan bencana untuk tetap waspada karena intensitas hujan di Jember juga masih tinggi," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018