Surabaya (Antaranews Jatim) - Sungai atau Kali Porong di Sidoarjo, Jawa Timur, siap menampung genangan atau banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi di Kota Surabaya, kata pejabat Perusahaan Umum Jasa Tirta I.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air II Perum Jasa Tirta I Didik Ardianto kepada wartawan di Surabaya, Kamis, menyatakan telah melakukan langkah antisipasi pengendalian banjir, khususnya di pusat Kota Surabaya, yang lokasinya dekat dengan Sungai Kalimas.
"Puncak hujan dengan intensitas tinggi di Kota Surabaya kami prediksi terjadi di bulan Februari dan Maret mendatang. Saat itu kami sudah siapkan langkah-langkah pengendalian banjir dengan mengalirkannya ke Kali Porong," katanya.
Dia menjelaskan, Kali Porong mampu menampung debit air hingga mencapai 1.500 meter kubik. Perbandingannya Kali Brantas yang mengalir di Jalan Gunungsari Surabaya hanya mampu menampung 300 meter kubik.
"Kalau sekarang intensitas hujan di Kota Surabaya belum begitu tinggi. Kami mencatat pada musim hujan kali ini hanya terjadi dua kali curah hujan dengan intensitas tinggi di Kota Surabaya, yaitu mencapai 50 hingga 90 milimeter pada sekitar sepekan yang lalu, itu pun masing-masing hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam," ujarnya.
Curah hujan mencapai 90 milimeter selama satu jam itu salah satunya sempat menyebabkan genangan setinggi ban mobil di kawasan Wiyung Surabaya, namun bisa segera terurai karena debit airnya tergolong kecil.
Didik menyebut, intensitas hujan yang terjadi sejak bulan November lalu rata-rata debit airnya tergolong kecil, yaitu tidak lebih dari 100 meter kubik dan masih dapat tertampung oleh sungai-sungai yang ada di Kota Surabaya.
Untuk mengantisipasi curah hujan dengan intensitas yang lebih tinggi pada bulan Februari-Maret mendatang, dia memaparkan akan dikendalikan melalui pintu air di Gunungsari, Wonokromo, Jagir, dan Gubeng, serta menutup agar alirannya tidak mengarah ke Sungai Kalimas dan Kali Jagir atau Wonokromo, Surabaya.
"Dengan begitu alirannya akan langsung menuju ke Kali Porong," katanya.
Didik meyakini Kali Porong yang berkapasitas 1.500 meter kubik debit air mampu menampung genangan akibat intensitas curah hujan tinggi di Kota Surabaya.
"Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya sudah banyak membangun pompa air, yang akan sangat membantu penanganan genangan ketika terjadi hujan dengan intensitas curah yang tinggi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air II Perum Jasa Tirta I Didik Ardianto kepada wartawan di Surabaya, Kamis, menyatakan telah melakukan langkah antisipasi pengendalian banjir, khususnya di pusat Kota Surabaya, yang lokasinya dekat dengan Sungai Kalimas.
"Puncak hujan dengan intensitas tinggi di Kota Surabaya kami prediksi terjadi di bulan Februari dan Maret mendatang. Saat itu kami sudah siapkan langkah-langkah pengendalian banjir dengan mengalirkannya ke Kali Porong," katanya.
Dia menjelaskan, Kali Porong mampu menampung debit air hingga mencapai 1.500 meter kubik. Perbandingannya Kali Brantas yang mengalir di Jalan Gunungsari Surabaya hanya mampu menampung 300 meter kubik.
"Kalau sekarang intensitas hujan di Kota Surabaya belum begitu tinggi. Kami mencatat pada musim hujan kali ini hanya terjadi dua kali curah hujan dengan intensitas tinggi di Kota Surabaya, yaitu mencapai 50 hingga 90 milimeter pada sekitar sepekan yang lalu, itu pun masing-masing hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam," ujarnya.
Curah hujan mencapai 90 milimeter selama satu jam itu salah satunya sempat menyebabkan genangan setinggi ban mobil di kawasan Wiyung Surabaya, namun bisa segera terurai karena debit airnya tergolong kecil.
Didik menyebut, intensitas hujan yang terjadi sejak bulan November lalu rata-rata debit airnya tergolong kecil, yaitu tidak lebih dari 100 meter kubik dan masih dapat tertampung oleh sungai-sungai yang ada di Kota Surabaya.
Untuk mengantisipasi curah hujan dengan intensitas yang lebih tinggi pada bulan Februari-Maret mendatang, dia memaparkan akan dikendalikan melalui pintu air di Gunungsari, Wonokromo, Jagir, dan Gubeng, serta menutup agar alirannya tidak mengarah ke Sungai Kalimas dan Kali Jagir atau Wonokromo, Surabaya.
"Dengan begitu alirannya akan langsung menuju ke Kali Porong," katanya.
Didik meyakini Kali Porong yang berkapasitas 1.500 meter kubik debit air mampu menampung genangan akibat intensitas curah hujan tinggi di Kota Surabaya.
"Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya sudah banyak membangun pompa air, yang akan sangat membantu penanganan genangan ketika terjadi hujan dengan intensitas curah yang tinggi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018