Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, menyalurkan pinjaman kepada masyarakat di sekitar hutan sebesar Rp3,1 miliar pada 2018, meningkat dibandingkan penyaluran pinjaman tahun lalu yang hanya sebesar Rp2,9 miliar.

Kepala Departemen Keuangan SDM dan Umum Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Sarwono, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan meningkatnya penyaluran pinjaman kepada masyarakat di sekitar hutan di wilayahnya karena kondisi Perhutani semakin membaik.

"Ya kurang lebih begitu kondisi Perhutani sekarang memang semakin membaik, selain pengembalian pinjaman lancar, seperti di KPH Bojonegoro," ucapnya ketika acara  penyerahan dana program kemitraan Kesatuan Pemangkutan Hutan (KPH) Bojonegoro dan KPH Parengan, Tuban.

Menurut dia, pinjaman Rp3,1 miliar yang disalurkan itu untuk masyarakat di sekitar hutan di berbagai KPH di wilayah Jawa Timur, antara lain, KPH Bojonegoro, Ngawi,Banyuwangi, Jember, dan Parengan, Tuban.

"Tidak semua KPH memperoleh pinjaman karena proses pemberian pinjaman dilakukan secara selektif," ucapnya, menegaskan.

Ia mencontohkan KPH Bojonegoro, memperoleh pinjaman terbesar hingga mencapai Rp412,5 juta, karena dalam pengembalian pinjaman tahun lalu lancar.

Pada kesempatan itu, kepada penerima pinjaman, ia mengharapkan pinjaman yang diperoleh dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat.

Sebab, kalau pengembalian pinjaman berjalan lancar maka bisa digulirkan dipinjamkan kepada masyarakat di sekitar hutan lainnya.

"Kami minta pemanfaatan pinjaman dilakukan secara serius. Kalau pengembalian lancar selanjutnya bisa digulirkan kepada masyarakat lainnya. Yang jelas pinjaman yang diperoleh jangan dimanfaatkan untuk sesuatu yang tidak benar," ujarnya.

Humas KPH Bojonegoro Markum menambahkan masyarakat yang memperoleh pinjaman tergabung dalam lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di KPH Bojonegoro dan KPH Parengan, Tuban, masing-masing sebesar Rp412,5 juta untuk 17 orang dan Rp110 juta untuk empat orang.

Besarnya pinjaman yang diperoleh berkisar Rp10 juta-Rp100 juta/orang dengan bunga 3 persen yang harus diangsur selama 3 tahun.

Pinjaman itu untuk modal berbagai bidang usaha antara lain, perajin batik, pracangan, koperasi pupuk dan simpan pinjam, jasa las, jasa laundry dan antarjemput siswa, juga berbagai bidang usaha lainnya.

"Pinjaman ini untuk mengembangkan ekonomi berbasis kerakyatan desa hutan," imbuhnya.

Hadir dalam acara itu, Administratur KPH Parengan, Tuban, Badaruddin Amin, Waka ADM KPH Bojonegoro Slamet Djuanto, dengan jajarannya.  (*)

 





 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018