Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menjamin ketersediaan bahan pokok penting menghadapi perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Selasa, mengatakan bahwa selain pasokan yang mencukupi, harga bahan kebutuhan pokok penting tersebut juga bisa dikendalikan, supaya tidak terjadi fluktuasi dan berimbas terhadap tingginya tingkat inflasi pada Desember 2018.

"Ketika masih ada stok, ada keyakinan bahwa fluktuasi harga bisa dikendalikan. Stabilitas harga, untuk menjaga inflasi," kata Sutiaji saat melakukan peninjauan pasokan stok beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre VII Malang di Gadang kelurahan Sukun, Kota Malang.

Sutiaji menambahkan, berdasarkan hasil pantauan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah telur ayam yang naik berkisar Rp1.000-Rp2.000 per kilogram, dan bawang putih yang mencapai Rp2.000-Rp3.000 per kilogram.

Sementara itu untuk barang kebutuhan pokok penting lainnya, harganya masih dalam kondisi yang normal. Namun, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, harga daging ayam ras yang mencapai Rp35.000 per kilogram, memberikan andil yang cukup tinggi terhadap inflasi.

Sutiaji menjelaskan, mahalnya daging ayam ras saat ini dikarenakan pasokan pakan untuk ayam potong dan ayam petelur tersebut masih bergantung dari impor. Saat ini, harga pasokan pakan ayam yang berasal dari impor tersebut cukup tinggi, sehingga berdampak terhadap harga jual daging ayam tersebut.

"Sebenarnya, Kota Malang itu surplus untuk ayam dan telur. Tapi, persoalannya adalah, pakan ayam ini masih bergantung terhadap impor," kata Sutiaji.

Sementara itu untuk pasokan beras, Perum Bulog Sub Divre VII Malang memiliki stok kurang lebih mencapai 26.000 ton, yang akan mencukupi untuk kebutuhan selama enam bulan kedepan. Stok yang dimiliki tersebut, juga termasuk beras impor yang diputuskan pemerintah pusat.

Selain pasokan bahan kebutuhan pokok penting, Pemerintah Kota Malang juga memastikan pasokan bahan bakar minyak dan elpiji tiga kilogram dalam kondisi yang aman. Namun, salah satu hal yang harus diantisipasi adalah, kelancaran distribusi akibat kemacetan pada musim libur akhir 2018. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018